Ternate, 7/4 (Antara Maluku) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh keluarga besar Muslimat NU di Maluku Utara (Malut) untuk menghindari narkoba dan melakukan pencegahan mulai dari keluarga.
"Keluarga besar Musliman NU wajib perang terhadap narkoba, sehingga dengan adanya deklarasi laskar anti narkoba, tentunya keluarga besar Muslimat untuk menjaga keluarganya terhindar dari narkoba," katanya, saat menghadiri pelantikan Pengurus DPW Muslimat NU di Kota Tidore Kepulauan, Kamis.
Ia mengungkapkan, Kementerian Sosial saat ini memiliki 150 panti rehabilitasi sosial yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Tidore Kepulauan dan Provinsi yang bisa digunakan untuk rehabilitasi para pengguna narkoba.
Menurut menteri, Muslimat NU sejak tahun 1989 telah mendeklarasikan diri untuk perang terhadap narkoba, sehingga di tahun ini merupakan kelanjutan dari upaya Muslimat pada tahun-tahun sebelumnya.
Mensos juga mengingatkan bahwa belakangan ini ada vitamin tetapi mengandung zat narkoba.
Sesuai data yang dimiliki Kemensos, hampir setiap hari 40-50 anak di Indonesia yang meninggal akibat menggunakan narkoba berbagai jenis.
Omzet dalam bisnis narkoba sangat fantastis, mencapai Rp63 triliun, sehingga pemerintah menjadikan narkoba sebagai musuh utama yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
Sementara itu, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim menyatakan pihaknya telah meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjauhkan diri dari narkoba yang hanya akan merusak kinerja.
"Kalau PNS mau menjadi harapan masyarakat maka harus bersih dari narkoba dan mampu memberikan contoh bagi masyarakat bagaimana hidup sehat tanpa narkoba," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Keluarga besar Musliman NU wajib perang terhadap narkoba, sehingga dengan adanya deklarasi laskar anti narkoba, tentunya keluarga besar Muslimat untuk menjaga keluarganya terhindar dari narkoba," katanya, saat menghadiri pelantikan Pengurus DPW Muslimat NU di Kota Tidore Kepulauan, Kamis.
Ia mengungkapkan, Kementerian Sosial saat ini memiliki 150 panti rehabilitasi sosial yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Tidore Kepulauan dan Provinsi yang bisa digunakan untuk rehabilitasi para pengguna narkoba.
Menurut menteri, Muslimat NU sejak tahun 1989 telah mendeklarasikan diri untuk perang terhadap narkoba, sehingga di tahun ini merupakan kelanjutan dari upaya Muslimat pada tahun-tahun sebelumnya.
Mensos juga mengingatkan bahwa belakangan ini ada vitamin tetapi mengandung zat narkoba.
Sesuai data yang dimiliki Kemensos, hampir setiap hari 40-50 anak di Indonesia yang meninggal akibat menggunakan narkoba berbagai jenis.
Omzet dalam bisnis narkoba sangat fantastis, mencapai Rp63 triliun, sehingga pemerintah menjadikan narkoba sebagai musuh utama yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
Sementara itu, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim menyatakan pihaknya telah meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjauhkan diri dari narkoba yang hanya akan merusak kinerja.
"Kalau PNS mau menjadi harapan masyarakat maka harus bersih dari narkoba dan mampu memberikan contoh bagi masyarakat bagaimana hidup sehat tanpa narkoba," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016