Ambon, 8/6 (Antara Maluku) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon membentuk Posko Angkutan Lebaran 2016 untuk arus mudik dan arus balik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di daerah ini.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon, Haekal Dahlan Marasabessy, Rabu mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Posko Angkutan Lebaran 2016.
"SK pembentukan Posko Angkutan Lebaran itu, hari ini saya tanda tangani dan besok Kamis (9/6) sudah mulai bekerja, terutama mempersiapkan dua tempat yakni Sekretariat Posko dan Pusat Posko yang ditempatkan di depan gedung terminal penumpang pelabuhan Ambon dan posko tersebut mulai efektif pada H-18," katanya.
Haekal menjelaskan, untuk kenyamanan dan pengamanan di pelabuhan pertama tersedianya fasilitas terminal penumpang termasuk ruang pengantar dan penjemput.
Kemudian dari sisi kesiapan petugas, pihaknya sudah mengerahkan petugas pengamanan dan penertiban di pelabuhan. Selain itu, petugas dari PT PELINDO IV Ambon, PT Pelni dan aparat TNI Angkatan Laut.
"Untuk pengamanan di lapangan tidak ada masalah juga terminal penumpang tidak ada masalah, hanya saja ada sedikit kekurangan karena ruang penumpang kelas ekonomi masih dalam program perbaikan," ujarnya.
Posko angkutan lebaran, lanjut Haekal, melibatkan semua stakeholder KSOP dan instansi pemangku kepentingan lainnya seperti Polri dalam hal ini Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan, Bazarnas, TNI AL, Koramil, Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Kota Ambon, Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, Karantina, Imigrasi dan Navigasi.
Selain itu, perusahaan pelayaran, Pelindo, Pelni dan dari unsur Asosiasi Perusahaan Pelayaran Rakyat.
Angkutan lebaran merupakan agenda nasional dan Presiden Joko Widodo menginstruksikan mengenai kesiapan angkutan lebaran. Karena itu, ada keputusan Kementerian Perhubungan yang mengatur kesiapan pelaksanaan angkutan lebaran tahun 2016.
Atas dasar itu, kemudian dibentuk posko angkutan lebaran nasional pada Kementerian Perhubungan di Jakarta. Karena itu diminta kepada semua unit pelaksana teknis Kementerian Perhubungan yang ada di daerah untuk membentuk posko koordinasi angkutan lebaran dengan seluruh instansi pemangku kepentingan dan mitra strategis lainnya, yakni para pelaku usaha yang terkait dengan kegiatan angkutan di perairan dan kegiatan kepelabuhanan.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan mengundang semua `stakeholder` dan mitra strategis untuk membahas pembentukan posko angkutan lebaran," katanya.
Sebelumnya di Jakarta sudah dilakukan rapat tingkat pimpinan Kementerian Perhubungan dengan seluruh jajaran Eselon I dan Eselon II di seluruh Indonesia diputuskan bahwa posko nasional angkutan lebaran 2016 dimulai dari H-12 sampai H+10. Sedangkan di Ambon dimulai dari H-18 Juni H+18 Juli 2016," ungkap Haekal.
Di dalam rencana persiapan angkutan lebaran 2016, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan sebelumnya, diprediksi bahwa akan terjadi kondisi lonjakan arus mudik, jatuh pada tanggal 1 dan 2 Juli 2016.
"Ini prediksi pada tingkat nasional. Sedangkan kalau di daerah, khususnya di Ambon, juga diprediksi lonjakan arus mudik akan terjadi pada 1 dan 2 Juli 2016," katanya.
Sedangkan untuk arus balik diprediksi akan terjadi sekitar pada 10 dan 11 Juli 2016 dengan asumsi bahwa lebaran pada 6 dan 7 Juli 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon, Haekal Dahlan Marasabessy, Rabu mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Posko Angkutan Lebaran 2016.
"SK pembentukan Posko Angkutan Lebaran itu, hari ini saya tanda tangani dan besok Kamis (9/6) sudah mulai bekerja, terutama mempersiapkan dua tempat yakni Sekretariat Posko dan Pusat Posko yang ditempatkan di depan gedung terminal penumpang pelabuhan Ambon dan posko tersebut mulai efektif pada H-18," katanya.
Haekal menjelaskan, untuk kenyamanan dan pengamanan di pelabuhan pertama tersedianya fasilitas terminal penumpang termasuk ruang pengantar dan penjemput.
Kemudian dari sisi kesiapan petugas, pihaknya sudah mengerahkan petugas pengamanan dan penertiban di pelabuhan. Selain itu, petugas dari PT PELINDO IV Ambon, PT Pelni dan aparat TNI Angkatan Laut.
"Untuk pengamanan di lapangan tidak ada masalah juga terminal penumpang tidak ada masalah, hanya saja ada sedikit kekurangan karena ruang penumpang kelas ekonomi masih dalam program perbaikan," ujarnya.
Posko angkutan lebaran, lanjut Haekal, melibatkan semua stakeholder KSOP dan instansi pemangku kepentingan lainnya seperti Polri dalam hal ini Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan, Bazarnas, TNI AL, Koramil, Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Kota Ambon, Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, Karantina, Imigrasi dan Navigasi.
Selain itu, perusahaan pelayaran, Pelindo, Pelni dan dari unsur Asosiasi Perusahaan Pelayaran Rakyat.
Angkutan lebaran merupakan agenda nasional dan Presiden Joko Widodo menginstruksikan mengenai kesiapan angkutan lebaran. Karena itu, ada keputusan Kementerian Perhubungan yang mengatur kesiapan pelaksanaan angkutan lebaran tahun 2016.
Atas dasar itu, kemudian dibentuk posko angkutan lebaran nasional pada Kementerian Perhubungan di Jakarta. Karena itu diminta kepada semua unit pelaksana teknis Kementerian Perhubungan yang ada di daerah untuk membentuk posko koordinasi angkutan lebaran dengan seluruh instansi pemangku kepentingan dan mitra strategis lainnya, yakni para pelaku usaha yang terkait dengan kegiatan angkutan di perairan dan kegiatan kepelabuhanan.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan mengundang semua `stakeholder` dan mitra strategis untuk membahas pembentukan posko angkutan lebaran," katanya.
Sebelumnya di Jakarta sudah dilakukan rapat tingkat pimpinan Kementerian Perhubungan dengan seluruh jajaran Eselon I dan Eselon II di seluruh Indonesia diputuskan bahwa posko nasional angkutan lebaran 2016 dimulai dari H-12 sampai H+10. Sedangkan di Ambon dimulai dari H-18 Juni H+18 Juli 2016," ungkap Haekal.
Di dalam rencana persiapan angkutan lebaran 2016, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan sebelumnya, diprediksi bahwa akan terjadi kondisi lonjakan arus mudik, jatuh pada tanggal 1 dan 2 Juli 2016.
"Ini prediksi pada tingkat nasional. Sedangkan kalau di daerah, khususnya di Ambon, juga diprediksi lonjakan arus mudik akan terjadi pada 1 dan 2 Juli 2016," katanya.
Sedangkan untuk arus balik diprediksi akan terjadi sekitar pada 10 dan 11 Juli 2016 dengan asumsi bahwa lebaran pada 6 dan 7 Juli 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016