Ambon, 5/9 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff membicarakan program pengembangan peternakan di provinsi tersebut di hadapan mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan.
"Gubernur Said merupakan alumus Fakultas Peternakan Unhas dan diundang untuk menjadi salah satu pembicara kunci pada workshop bertema membangun industri peternakan menuju swasembada protein hewani," kata Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Palapia, di Ambon, Senin.
Workshop digelar dalam rangka dies natalis Fakultas Peternakan Unhas di Makassar 3 September2016 dengan menghadirkan beberapa pembicara kuncilainnya yakni Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi serta Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Sarkawi Rauf.
Gubernur Said memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memaparkan program dan kebijakan strategis Maluku untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional maupun lokal, khususnya pangan hewani untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sejumlah kebijakan strategis telah disiapkan dan dilaksanakan untuk pengembangan sektor peternakan dengan sasaran utama menjadikan Maluku sebagai salah satu sentra dan lumbung pangan hewani di kawasan Indonesia Timur," kata Bobby mengutip pernyataan Gubernur Said.
Pemprov Maluku juga mendorong dan menarik keterlibatan investor lokal, regional maupun internasinal untuk mengembangkan sektor peternakan di Maluku, mengingat potensinya sangat besar, melimpah dan menjadi salah satu andalan masa depan.
Guna mewujudkan Maluku sebagai salah satu daerah penghasil ternak unggulan di kawasan Timur, maka Pemprov Maluku telah menetapkan pulau Buru dan Seram sebagai daerah pengembangan peternakan hewan besar (ruminansia) seperti sapi dan kerbau.
Begitu juga mengembangkan kerbau moa di Pulau Moa, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sebagai salah satu plasma nutfah untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar di beberapa daerah diantaranya Sulsel, Nusa Tengga Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) serta negara tetangga Timor Leste.
Gubernur Said juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengundang Menteri Pertanian, Amran Sulaiman agar menghadiri pencanangan penanaman 1.000 hektar jagung dan padi serta pencetakan sawah baru seluas 600 hektar di kabupaten Maluku Tengah yang dijadwalkan pada 14 September 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Gubernur Said merupakan alumus Fakultas Peternakan Unhas dan diundang untuk menjadi salah satu pembicara kunci pada workshop bertema membangun industri peternakan menuju swasembada protein hewani," kata Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Palapia, di Ambon, Senin.
Workshop digelar dalam rangka dies natalis Fakultas Peternakan Unhas di Makassar 3 September2016 dengan menghadirkan beberapa pembicara kuncilainnya yakni Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi serta Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Sarkawi Rauf.
Gubernur Said memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memaparkan program dan kebijakan strategis Maluku untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional maupun lokal, khususnya pangan hewani untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sejumlah kebijakan strategis telah disiapkan dan dilaksanakan untuk pengembangan sektor peternakan dengan sasaran utama menjadikan Maluku sebagai salah satu sentra dan lumbung pangan hewani di kawasan Indonesia Timur," kata Bobby mengutip pernyataan Gubernur Said.
Pemprov Maluku juga mendorong dan menarik keterlibatan investor lokal, regional maupun internasinal untuk mengembangkan sektor peternakan di Maluku, mengingat potensinya sangat besar, melimpah dan menjadi salah satu andalan masa depan.
Guna mewujudkan Maluku sebagai salah satu daerah penghasil ternak unggulan di kawasan Timur, maka Pemprov Maluku telah menetapkan pulau Buru dan Seram sebagai daerah pengembangan peternakan hewan besar (ruminansia) seperti sapi dan kerbau.
Begitu juga mengembangkan kerbau moa di Pulau Moa, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sebagai salah satu plasma nutfah untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar di beberapa daerah diantaranya Sulsel, Nusa Tengga Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) serta negara tetangga Timor Leste.
Gubernur Said juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengundang Menteri Pertanian, Amran Sulaiman agar menghadiri pencanangan penanaman 1.000 hektar jagung dan padi serta pencetakan sawah baru seluas 600 hektar di kabupaten Maluku Tengah yang dijadwalkan pada 14 September 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016