Ternate, 30/10 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) mendorong pengusaha setempat mengembangkan peternakan ayam potong dan ayam petelur, untuk mengurangi ketergantungan dari daerah lain.
"Untuk memenuhi kebutuhan daging ayam potong dan telur ayam ras di Ternate, sebagian besar masih harus didatangkan dari daerah lain, seperti dari Makassar dan Surabaya, karena produksi setempat sangat terbatas," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ternate, Sofyan Wahab di Ternate, Senin.
Daging ayam potong beku, misalnya, setiap bulan harus didatangkan sedikitnya 300 ton bahkan bisa mencapai 600 ton jika bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti Lebaran Idul Fitri dan Natal.
Menurut dia, ketergantungan Ternate dari daging ayam potong dan telur ayam ras dari daerah lain itu, sering mengakibatkan terjadinya lonjakan harga di pasaran Ternate, terutama jika stoknya menipis menyusul terhambatnya pasokan, misalnya karena gangguan cuaca.
Oleh karena itu, pengusaha di Ternate diharapkan mulai pula menanamkan investasinya dalam usaha pengembangan peternakan ayam potong dan ayam petelur, karena usaha itu pasti lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan hanya mengandalkan usaha mengerjakan proyek pemerintah.
"Masih diberlakukannya larangan memasukan unggas dewasa ke Malut dari daerah lain, untuk mencegah penyebaran flu burung, juga akan memberi keuntungan tersendiri bagi pengusaha yang mengembangkan peternakan ayam potong di Ternate, karena konsumen pasti akan lebih memilih ayam potong segar dibandingkan ayam potong beku dari luar daerah," katanya.
Pemkot Ternate akan memberikan berbagai kemudahan kepada pengusaha di daerah ini yang berminat mengembangkan usaha peternakan ayam potong dalam skala besar, seperti kemudahan perizinan, dukungan kebijakan dan bantuan mendapatkan modal dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Sofyan menambahkan, keterbatasan pakan ternak yang selama ini menjadi kendala pengembangan usaha peternakan ayam di Ternate, juga tidak lagi menjadi masalah karena di Malut sudah banyak produksi jagung yang bisa diolah menjadi pakan ternak.