Ambon, 5/10 (Antara Maluku) - Sebanyak 333 pucuk senjata api hasil sitaan aparat keamanan dari tangan masyarakat maupun yang diserahkan secara sukarela, dimusnahkan saat peringatan HUT ke-71 TNI di lapangan Merdeka Ambon, Rabu.

Ratusan senjata yang dimusnahkan tersebut terdiri dari 307 senjata api rakitan laras panjang maupun pistol rakitan, sedangkan 26 lainnya adalah senjata standar TNI/Polri.

Pemusnahan dilakukan oleh Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Donny Munardo dan Gubernur Maluku Said Assagaff serta sejumlah pimpinan TNI dan Polri, disaksikan ribuan warga Ambon yang memenuhi areal sekitar lapangan Merdeka.

Pangdam Donny mengakui sebagian besar senjata yang dimusnahkan tersebut diserahkan secara sukarela oleh warga dari beberapa daerah dalam kurun lima tahun terakhir.

"Sebagian besar senjata diserahkan secara sukarela oleh masyarakat, karena mereka memercayai situasi dan kondisi keamanan di Maluku semakin kondusif dan aman," ujarnya.

Menurutnya, selama lima tahun senjata rakitan yang berhasil dikumpulkan dari tangan masyarakat sebanyak 400 pucuk baik laras panjang maupun pendek, tetapi yang dimusnahkan hanya sebanyak 333 pucuk.

"Khusus senjata organik dan standar TNI/Polri yang ditemukan sedang dilakukan klarifikasi berdasarkan nomor registernya, dan setelah itu akan dikembalikan lagi untuk digunakan," ujar Pangdam.

Pangdam juga mengingatkan masyarakat yang kemungkinan masih menyimpan senjata rakitan maupun bahan peledak untuk segera menyerahkan kepada aparat TNI dan Polri di pos-pos terdekat, sehingga tidak diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Gubernur Maluku Said Assagaff mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap kondisi yang semakin aman, serta mempercayakan tanggung jawab keamanan kepada aparat TNI dan Polri.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras jajaran TNI dan Polri di bawah kepemimpinan Pangdam Pattimura Mayjen Donny Munardo serta Kapolda Maluku Brigjen Pol Ilham Salahuddin, di mana mampu meyakinkan masyarakat akan kondisi keamanan semakin kondusif dan membaik saat ini.

Dia juga mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan membangun rasa persaudaraan sejati antarsesama orang Maluku, sehingga tidak mudah diadu domba untuk terlibat dalam konflik, seperti yang pernah terjadi tahun 1999.

"Mari bergandengan tangan bersama untuk mewujudkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan hidup antarumat beragama, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lainnya di tanah air, bahkan di dunia," katanya.

Peringatan HUT ke-71 TNI di Ambon dimeriahkan dengan teatrikal perjuangan Thomas Matulessy yang berjuluk Kapitan Pattimura menentang penjajah Belanda di Pulau Saparua tahun 1817.

Ribuan warga Ambon juga diberikan kesempatan untuk naik ke atas puluhan kendaraan tempur milik TNI/Polri untuk mengelilingi sejumlah ruas jalan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016