Ambon, 24/6 (Antara Maluku) - Perayaan malam takbiran menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah di Kota Ambon dan sekitarnya, Sabtu malam, tanpa diwarnai aksi konvoi kendaraan bermotor di ruas jalan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Antara yang melakukan pemantauan melaporkan, perayaan malam takbiran di provinsi Maluku tersebut dipusatkan perempatan ruas jalan masjid Raya Alfatah dan ditandai dengan pemukulan beduk secara bersama-sama oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff, Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara, Pangdam XVI pattimura Mayjen TNI. Donny Munardo serta pimpinan lintas agama.

Aparat gabungan TNI dan Polri terlihat bersiaga di setiap ruas jalan untuk mencegah aksi konvoi kendaraan bermotor yang dilakukan umat Muslim untuk merayakan hari kemenangan tersebut.

Aparat gabungan terlihat sigap membubarkan puluhan pemuda mengunakan sepeda motor yang mencoba untuk melakukan konvoi secara bergerombol pada beberapa ruas jalan di Kota Ambon, termasuk melakukan penyekatan di kawasan Batu Merah dan Mardika untuk mencegah warga masuk ke pusat kota.

Kebanyakan warga Muslim terlihat merayakan hari kemenangan tersebut dengan menggelar takbiran di masjid dan mushola yang terdapat di masing-masing pemukiman.

Ketua Perayaan Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Maluku, Abidin Wakano membenarkan perayaan malam takbiran 2017 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil rapat bersama MUI, PHBI, pimpinan TNI/Polri, organisasi keagamaan dan Kanwil Kementerian Agama Maluku agar perayaan hari kemenangan tersebut berlangsung dengan hikmat untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Selain itu, konvoi kendaraan bermotor terutama roda dua menggunakan knalpot resing oleh para kawula muda akan menimbulkan suara bising dan menggangu umat Islam lainnya mensyukuri hari kemenangan setelah sebulan menunaikan ibadah puasa, baik di rumah maupun masjid -masjid, karena menimbulkan polusi udara yang mencemari lingkungan dengan dampak mengganggu kesehatan masyarakat secara umum.

Menurut Abidin, perayaan takbiran 2017 lebih banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat membangun akhlak serta ukhuwah Islamiah umat Muslim di daerah ini.

Gubernur memberikan apresiasi terhadap tinggi kesadaran umat Muslim saat merayakan malam takbiran tidak dengan konvoi kendaraan bermotor.

Tidak adanya konvoi merupakan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat dalam memaknai akan perayaan kemenangan serta kerja keras aparat TNI/ Polri, tokoh agama, tokoh pemuda serta berbagai elemen masyarakat lainnya untuk mengantisipasinya.

Gubernur juga mengapresiasi langkah yang diambil ormas-ormas Islam seperti MUI, NU, Muhammadiyah, PHBI provinsi Maluku serta pihak yayasan serta pimpinan mesjid Raya Al-Fatah yang sudah memberikan seruan moral kepada masyarakat.

"Konvoi di jalan lebih banyak unsur mudharatnya ketimbang manfaatnya. Langkah ini bukan berarti melarang umat untuk bertakbir, tetapi caranya dikemas secara baik agar tidak merusak suasana keheningan dan kebeningan jiwa pada malam kemenangan ini," ujarnya.

Gubernur juga menyarankan agar takbiran berbasis mesjid ini dilombakan untuk menambah semarak kemeriahan dan syiarnya, antara lain dengan lomba bertakbir, keindahan dan kebersihan mesjid maupun kekompakan atau persaudaraan jamaah masjid tersebut.

"Kreativitas harus dikembangkan dan ditumbuh kembangkan sehingga lebih atraktif di tahun-tahun mendatang, termasuk lomba pukul beduk sepanjang ruas jalan AY. Patty seperti yang pernah diusulkan beberapa tahun lalu, sehingga bernuansa syiar Islam sekaligus menjadi ajang wisata religi yang unik di daerah ini," katanya.

GUbernur juga mengimbau umat Islam untuk tidak merayakan malam takbiran dengan mabuk-mabukan maupun membakar petasan berdampak merusak kesucian malam yang agung dan mubarak tersebut. 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017