Ambon, 11/10 (Antara Maluku) - Manajer Niaga PT. (Persero) PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara, Helmi Bantam mengakui pihaknya belum menerima laporan seberapa besar kebutuhan daya listrik untuk pelabuhan peti kemas di Waai, Kabupaten Maluku Tengah.

"Memang kita sempat ngobrol dalam rapat masalah inflasi dan saya juga sampaikan rencana pembangunan pelabuhan peti kemas, tetapi secara resmi belum dikatakan berapa besar kebutuhan tenaga listrik dari pihak PT. Pelindo," kata Helmi di Ambon, Rabu.

Pelauhan peti kemas ini dibangun pemerintah di pantai Desa Waai sehingga pemerintah desa telah melayangkan surat resmi ke komisi B DPRD Maluku guna meminta PLN menyiapkan daya listrik yang lebih memadai guna mengantisipasi pengoperasian pelabuhan tersebut.

Selain penyiapan energi listrik untuk pelabuhan tersebut, pemerintaj desa juga meminta perhatian PLN untuk persiapan pengembangan pariwisata karena di daerah itu terdapat sebuah air terjun yang ramai dikunjungi masyarakat.

Menurut Helmi, PLN Maluku sekarang mengalami kelebihan daya 50 persen dari total kemampuan mereka pascapengoperasian kapal pembangkit listrik berkekuatan 110 Mega Watt.

Sehingga PLTD Hative dan PLTD Poka yang selama ini beroperasi hanya disiapkan untuk cadangan.

"Untuk Air Terjun Waai yang akan dijadikan lokasi pariwisata jaraknya kurang lebih satu kilo meter dan kita juga sudah pernah melakukan survei," katanya.

PLN juga sudah menyatakan kesiapannya memenuhi kebutuhan daya listrik dari Rumah Sakit Siloam di kawasan Tantui serta sebuah hotel dan mall di kawasan Kebun Cengkeh yang sementara dibangun.

"Yang ada sekarang sudah siap nyala itu Rumah Sakit Siloam kemudian ada hotel dan mall di Kebun Cengkeh dan total kebutuhan daya listriknya hanya 5 MW jadi sangat sedikit sekali," ujarnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017