Ternate, 27/10 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba menyatakan, turnamen mancing terbesar di Indonesia Widi International Fishing Tournament (WIFT) akan dijadikan sebagai ikon pariwisata Malut.
"Memang, untuk turnamen memancing internasional yang bakal menjadi ikon pariwisata Malut dan inilah turnamen yang akan menjadikan Indonesia dilirik menjadi destinasi memancing kelas dunia," katanya di Ternate, Jumat.
Turnamen yang akan berlangsung pada 25 hingga 29 Oktober 2017 ini tercatat akan diikuti 350 peserta dalam dan luar negeri di antaranya adalah pemancing dari Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Malaysia, Timor Leste, Swiss, India, Prancis dan lainnya.
Tidak hanya lomba mancing internasional, event yang akan dibuka Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mewakili Presiden ini akan dimeriahkan berbagai rangkaian acara yang bisa dinikmati wisatawan dengan menghadirkan festival seni dan budaya, festival kuliner, festival musik pesisir, lomba masak serba ikan, parade armada maritim nasional serta kegiatan seminar kemaritiman dan East Indonesia Maritim Expo 2017.
Apalagi, Provinsi Malut sendiri memiliki tiga sektor unggulan seperti kelautan dan perikanan, pariwisata serta Industri Pengolahan Hasil Tambang.
Sehingga, WIFT tahun 2017 ini pun digelar dalam rangka mengembangkan sektor perikanan dan pariwisata sebagai core business di Malut sekaligus pengembangan wisata mancing serta sebagai destinasi wisata baru di Indonesia.
"Malut dikenal sebagai lumbung ikan juga memiliki objek wisata bahari yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia," ujar Gani.
Kendati demikian, gubernur mengakui dengan ketersediaan sumber daya ikan yang melimpah, pesona pesisir pantai dan pulau-pulau yang eksotis serta keindahan terumbu karang menjadi modal besar bagi pengembangan wisata mancing di Malut.
"Salah satu kawasan wisata nan indah serta memiliki sumber daya ikan yang melimpah adalah Kepulauan Widi yang berada di ujung selatan bagian timur Pulau Halmahera. Tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara," ujar gubernur.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Memang, untuk turnamen memancing internasional yang bakal menjadi ikon pariwisata Malut dan inilah turnamen yang akan menjadikan Indonesia dilirik menjadi destinasi memancing kelas dunia," katanya di Ternate, Jumat.
Turnamen yang akan berlangsung pada 25 hingga 29 Oktober 2017 ini tercatat akan diikuti 350 peserta dalam dan luar negeri di antaranya adalah pemancing dari Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Malaysia, Timor Leste, Swiss, India, Prancis dan lainnya.
Tidak hanya lomba mancing internasional, event yang akan dibuka Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mewakili Presiden ini akan dimeriahkan berbagai rangkaian acara yang bisa dinikmati wisatawan dengan menghadirkan festival seni dan budaya, festival kuliner, festival musik pesisir, lomba masak serba ikan, parade armada maritim nasional serta kegiatan seminar kemaritiman dan East Indonesia Maritim Expo 2017.
Apalagi, Provinsi Malut sendiri memiliki tiga sektor unggulan seperti kelautan dan perikanan, pariwisata serta Industri Pengolahan Hasil Tambang.
Sehingga, WIFT tahun 2017 ini pun digelar dalam rangka mengembangkan sektor perikanan dan pariwisata sebagai core business di Malut sekaligus pengembangan wisata mancing serta sebagai destinasi wisata baru di Indonesia.
"Malut dikenal sebagai lumbung ikan juga memiliki objek wisata bahari yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia," ujar Gani.
Kendati demikian, gubernur mengakui dengan ketersediaan sumber daya ikan yang melimpah, pesona pesisir pantai dan pulau-pulau yang eksotis serta keindahan terumbu karang menjadi modal besar bagi pengembangan wisata mancing di Malut.
"Salah satu kawasan wisata nan indah serta memiliki sumber daya ikan yang melimpah adalah Kepulauan Widi yang berada di ujung selatan bagian timur Pulau Halmahera. Tepatnya di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara," ujar gubernur.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017