Ambon, 27/11 (Antara Maluku) - Petahana Gubernur Maluku Said Assagaff diyakini tidak melupakan rekomendasi yang telah diberikan DPP Partai Demokrat untuk berpasangan dengan Andreas Rentanubun dalam menghadapi pilkada setempat pada 27 Juni 2018.

Ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Elwen Roy Pattiasina yang dikonfirmasi, Senin, mengatakan, sebelum rekomendasi dengan Nomor 589/SK/DPP.PD/XI/2017 tertanggal 21 November 2017 yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen Hinca IP Pandjaitan pasti sudah terjalin pembicaraan dengan Said.

"Rasanya Said yang mantan birokrasi puluhan tahun dan Ketua DPD Partai Golkar Maluku tidak mungkin mengingkari komunikasi dengan SBY maupun Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat," ujarnya.

Apalagi DPP Partai Golkar juga telah merekomendasi Said - Andreas sehingga sudah dua partai politik (parpol) besar mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wagub Maluku ini.

"Jadi dengan rekomendasi Demokrat, menyusul Partai Golkar yang juga mengusung Said-Andreas masing-masing enam kursi keterwakilan di DPRD Maluku, maka telah melampaui ketentuan 15 persen atau sembilan dari 45 legislator setempat untuk mendaftar di KPU pada Januari 2018," kata Elwen.

Disinggung Said masih mengharapkan rekomendasi dari PDI Perjuangan, dia menjelaskan, tidak tahu-menahu dengan hal tersebut karena pasti Partai Demokrat maupun Golkar memutuskan rekomendasi itu berdasarkan hasil komunikasi tingkat tinggi.

"Pastinya bila Said mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan, maka kemungkinan tetap meminta wagubnya, Andreas karena telah memutuskan komitmen dalam tenggat waktu lama," kata Elwen.

Karena itu, para fungsionaris, kader dan simpatisan Partai Demokrat diingatkan agar tertib barisan untuk memenangkan pasangan Said-Andreas yang telah direkomendasikan sebelumnya oleh DPP Partai Golkar.

"Saya tidak mengancam. Namun, mengingatkan fungsionaris maupun kader Partai Demokrat Maluku agar jangan mengkhianati keputusan DPP karena bila ketahuan dan terbukti, maka pasti dikenakan sanksi tegas," ujar Elwen.

Disinggung alasan Said tidak berpasangan dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, Michael Wattimena, dia menjelaskan, petahana gubernur beralasan telah menjalin kerja sama dengan Andreas relatif lama sehingga sebagai orang timur yang memiliki budaya tinggi menghargai komitmen.

"Petahana tidak berkeinginan mengkhianati komitmen dengan Andreas sehingga meminta maaf tidak bisa berpasangan dengan Michael di Pilkada Maluku 2018," tegas Elwen.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017