Ambon, 7/9 (Antara Maluku) - Said Assagaff meminta DPP PDIP memprioritaskan hasil survei dalam keputusan memberikan rekomendasi kepada bakal calon (Balon) Gubernur dan Wagub Maluku untuk mengikuti Pilkada pada 27 Juni 2018.
"Survei menentukan tingkat elektabilitas, kapabilitas maupun kapasitas Balon, maka sebagai petahana Gubernur Maluku, saya meminta DPP PDIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri hendaknya memprioritaskan hasil kerja dari lembaga survei independen," kata Said, dikonfirmasi, Kamis.
Pernyataannya ini berkaitan dengan berkembangnya informasi bahwa nama Komandan Korps Brimob, Irjen Pol. Murad Ismael dan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa menguat di DPP PDIP, hanya saja dalam penentuan memberikan rekomendasi tidak memprioritaskan hasil survei.
"Tidak bisa disangkal dari sejumlah lembaga survei menempatkan petahana Gubernur Maluku menempati peringkat tertinggi dan itu mencerminkan penilaian masyarakat terhadap apa yang telah dilaksanakan sejak dilantik bersama Wagub, Zeth Sahuburua pada 10 Maret 2014," ujar Said.
Sebelumnya, Said juga menjadi Wagub Maluku dengan Gubernur Karel Albert Ralahalu yang juga Ketua DPD PDIP Maluku.
"Saya meminta DPP PDIP memperhatikan hasil survei karena memang saya berkeinginan berpasangan dengan kader PDIP untuk balas budi periode 2008 - 2013, " kata Said.
Said, yang juga menjadi Sekda semasa pemerintahan Karel dan Mohammad Abdullah Latuconsina (2003 - 2008), menyatakan dirinya tidak bermaksud mengesampingkan kandidat Gubernur Maluku lainnya, tetapi kenyataan dirinya merupakan petahana sementara yang lain baru berproses untuk menjadi Balon Gubernur.
"Saya dalam kapasitas juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Maluku siap berpasangan dengan kader PDIP dengan perwakilan kursi di DPRD Maluku enam dan tujuh, sehingga melebihi ketentuan sembilan dari 45 legislator," ujarnya.
Disinggung siapa Balon Wagub, dia menjelaskan belum memutuskan karena pastinya dimintai pendapat oleh DPP Partai Golkar.
"Saya sudah diberikan dukungan oleh DPP Partai Golkar sehingga bila dimintai pendapat, maka ada sejumlah kandidat Balon Wagub, termasuk kader PDIP yakni Ketua DPD PDIP Maluku, Edwin Huwae yang juga Ketua DPRD setempat," tandas Said.
Sebelumnya, Said Assagaff pernah ditawarkan Presiden Joko Widodo agar mengandeng kader PDIP yang awalnya kaget dengan penawaran Kepala Negara tersebut.
"Presiden saat itu menanyakan soal kesiapan mengikuti Pilkada Maluku 2018. Saya menyampaikan masih survei dan ditindaklanjuti agar nantinya dengar kader PDIP saja," ujarnya.
Said yang berakhir masa jabatan periode pertama bersama Wagub, Zeth Sahuburua pada 10 Maret 2019 itu mengapresiasi penawaran Presiden.
"Pa Presiden tanya. Pa Gub nanti ke depan mau maju. Ia - Saya masih survei. Nanti kalau mau maju, maju dengan siapa. Udah kalau begitu nanti dengan PDIP," ujarnya mengutip pernyataan Jokowi.
Hanya saja, Said tidak mengungkapkan tentang tempat maupun waktu percakapannya dengan Presiden saat itu.