Ternate, 2/2 (Antaranews Maluku) - Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) akan mengekspor ikan ke Taiwan dan akan dikirim langsung dari pulau itu pada Februari ini.
"Ada empat kontainer ikan yang akan dikirim langsung dari Morotai ke Taiwan pada Februari ini dan diupayakan dalam setiap bulan ada pengiriman ikan dari Morotai ke negara itu," kata Bupati Pulau Morotai, Benny Laos di Ternate, Jumat.
Komoditas ikan dari Pulau Morotai sebenarnya sudah sejak dulu masuk Taiwan, termasuk ke berbagai negara lainnya, tetapi semuanya dikirim melalui daerah lain, seperti Sulawesi Utara dan tercatat sebagai ikan asal daerah itu.
Menurut Bupati, Pemkab akan mengupayakan Morotai menjadi salah satu daerah pengekspor ikan utama di wilayah Indonesia Timur, karena memiliki potensi ikan yang melimpah yakni mencapai lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Ekspor ikan itu akan diupayakan semuanya dilakukan langsung dari Morotai, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah setempat, misalnya dari segi penyerapan lapangan kerja, selain itu juga untuk memudahkan Pemkab dalam mengetahui data komoditas ikan yang menembus pasar ekspor.
Pemkab Pulau Morotai dengan dukungan pemerintah pusat, kata Bupati Benny Laos, terus melakukan berbagai terobosan untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi ikan di daerah itu, termasuk untuk pemasarannya ke luar negeri, di antaranya membangun infrastruktur perikanan.
Salah satu infrastruktur perikanan yang telah dibangun adalah Kawasan Pusat Perikan Terpadu (KPPT) di Daeho, Morotai Selatan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan pabrib es balok.
Bupati menambahkan, khusus untuk memperdayakan nelayan dalam memanfaatkan potensi perikanan di daerah itu, Pemkab Morotai dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memberikan bantuan sedikitnya 600 kapal ikan dalam berbagai ukuran kepada nelayan setempat.
Pemerintah pusat telah menetapkan Pulau Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang dikonsentrasikan pada pengembangan sektor kelautan dan perikanan, sebagian investasinya akan diupayakan dari kalangan investor.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Ada empat kontainer ikan yang akan dikirim langsung dari Morotai ke Taiwan pada Februari ini dan diupayakan dalam setiap bulan ada pengiriman ikan dari Morotai ke negara itu," kata Bupati Pulau Morotai, Benny Laos di Ternate, Jumat.
Komoditas ikan dari Pulau Morotai sebenarnya sudah sejak dulu masuk Taiwan, termasuk ke berbagai negara lainnya, tetapi semuanya dikirim melalui daerah lain, seperti Sulawesi Utara dan tercatat sebagai ikan asal daerah itu.
Menurut Bupati, Pemkab akan mengupayakan Morotai menjadi salah satu daerah pengekspor ikan utama di wilayah Indonesia Timur, karena memiliki potensi ikan yang melimpah yakni mencapai lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Ekspor ikan itu akan diupayakan semuanya dilakukan langsung dari Morotai, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah setempat, misalnya dari segi penyerapan lapangan kerja, selain itu juga untuk memudahkan Pemkab dalam mengetahui data komoditas ikan yang menembus pasar ekspor.
Pemkab Pulau Morotai dengan dukungan pemerintah pusat, kata Bupati Benny Laos, terus melakukan berbagai terobosan untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi ikan di daerah itu, termasuk untuk pemasarannya ke luar negeri, di antaranya membangun infrastruktur perikanan.
Salah satu infrastruktur perikanan yang telah dibangun adalah Kawasan Pusat Perikan Terpadu (KPPT) di Daeho, Morotai Selatan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan pabrib es balok.
Bupati menambahkan, khusus untuk memperdayakan nelayan dalam memanfaatkan potensi perikanan di daerah itu, Pemkab Morotai dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memberikan bantuan sedikitnya 600 kapal ikan dalam berbagai ukuran kepada nelayan setempat.
Pemerintah pusat telah menetapkan Pulau Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang dikonsentrasikan pada pengembangan sektor kelautan dan perikanan, sebagian investasinya akan diupayakan dari kalangan investor.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018