Ternate, 26/3 (Antaranews Maluku) - Pemerintah kabupaten (pemkab) di Maluku Utara (Malut) diminta mengarahkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), terutama yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau, untuk mengembangkan usaha perikanan.
"Banyak peluang usaha di bidang perikanan yang bisa dikembangkan BUMDES, di antaranya menampung dan memasarkan hasil tangkapan nelayan setempat," kata Pengamat Perikanan dan Kelautan dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Mahmud Hasan di Ternate, Senin.
Kalau BUMDES mengembangkan usaha seperti itu, selain akan memberikan keuntungan besar bagi BUMDES, juga akan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam lokal dan membantu nelayan dalam memasarkan hasil tangkapannya.
Menurut dia, para nelayan di wilayah pesisir dan pulau-pulau di Malut, terutama yang jauh dari kota selama ini sering kesulitan memasarkan hasil tangkapannya, karena yang membeli hanya tengkulak yang datang ke tempat mereka.
Tengkulak biasanya hanya mau membeli jenis ikan yang memiliki nilai jual tinggi di kota dengan harga yang sangat murah, sehingga nelayan sangat dirugikan, bahkan tidak jarang harga yang mereka terima hanya untuk menutupi biaya operasional melaut.
Ia mengatakan, kalau BUMDES ingin mengembangkan usaha itu, hanya membutuhkan fasilitas penampungan ikan, misalnya berupa collboks, sedangkan untuk pemasarannya bisa menjaling kerja sama dengan perusahan ikan atau pedagang penampung ikan di kota.
Peluang usaha lainnya dibidang perikanan yang bisa dikembangkan BUMDES adalah budidaya ikan bekerja sama dengan nelayan setempat, karena usaha seperti itu memiliki prostek bagus, terutama untuk budidaya ikan kerapu dan kakap.
"BUMDES juga harus membantu nelayan dalam penyediaan modal untuk melaut agar nelayan tidak memanfaatkan jasa rentinir dalam mendapatkan modal melaut, yang bunganya sangat tinggi dan memberatkan nelayan,"kata Mahmud Hasan menambahkan.
Malut tahun 2018 menerima Dana Desa dari pemerintah pusat sebesar Rp800 miliar lebih atau naik jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya Rp600 miliar lebih untuk 1000 desa lebih di sembilan kabupaten/kota, yang sebagian besar di antaranya berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Banyak peluang usaha di bidang perikanan yang bisa dikembangkan BUMDES, di antaranya menampung dan memasarkan hasil tangkapan nelayan setempat," kata Pengamat Perikanan dan Kelautan dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Mahmud Hasan di Ternate, Senin.
Kalau BUMDES mengembangkan usaha seperti itu, selain akan memberikan keuntungan besar bagi BUMDES, juga akan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam lokal dan membantu nelayan dalam memasarkan hasil tangkapannya.
Menurut dia, para nelayan di wilayah pesisir dan pulau-pulau di Malut, terutama yang jauh dari kota selama ini sering kesulitan memasarkan hasil tangkapannya, karena yang membeli hanya tengkulak yang datang ke tempat mereka.
Tengkulak biasanya hanya mau membeli jenis ikan yang memiliki nilai jual tinggi di kota dengan harga yang sangat murah, sehingga nelayan sangat dirugikan, bahkan tidak jarang harga yang mereka terima hanya untuk menutupi biaya operasional melaut.
Ia mengatakan, kalau BUMDES ingin mengembangkan usaha itu, hanya membutuhkan fasilitas penampungan ikan, misalnya berupa collboks, sedangkan untuk pemasarannya bisa menjaling kerja sama dengan perusahan ikan atau pedagang penampung ikan di kota.
Peluang usaha lainnya dibidang perikanan yang bisa dikembangkan BUMDES adalah budidaya ikan bekerja sama dengan nelayan setempat, karena usaha seperti itu memiliki prostek bagus, terutama untuk budidaya ikan kerapu dan kakap.
"BUMDES juga harus membantu nelayan dalam penyediaan modal untuk melaut agar nelayan tidak memanfaatkan jasa rentinir dalam mendapatkan modal melaut, yang bunganya sangat tinggi dan memberatkan nelayan,"kata Mahmud Hasan menambahkan.
Malut tahun 2018 menerima Dana Desa dari pemerintah pusat sebesar Rp800 miliar lebih atau naik jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya Rp600 miliar lebih untuk 1000 desa lebih di sembilan kabupaten/kota, yang sebagian besar di antaranya berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018