Ambon (ANTARA) - Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP Ambon Maluku melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Mutu KKP Provinsi Maluku menggencarkan pengawasan mutu perikanan di Pasar Mardika Kota Ambon pada Ramadhan 2025.
“Pada momen Ramadhan 2025 Badan Mutu KKP Maluku melaksanakan kegiatan pengawasan mutu domestik melalui kegiatan monitoring kesegaran ikan,” kata Kepala BPPMHKP Ambon Hatta Arisandi di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan pengawasan mutu domestik untuk memperoleh nilai jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dalam rangka penyediaan pangan sehat, higienis, bebas dari kontaminasi dan bahan kimia berbahaya sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi pangan berbahan ikan yang sehat dan aman.
Hal itu, kata dia, sebagai bentuk konsistensi penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan di daerah. Kegiatan tersebut juga telah dikoordinasikan dengan Dinas Kelautan dan perikanan Kota Ambon.
“Berdasarkan hasil pantauan kami aktivitas di Pasar Mardika Ambon terpantau berjalan normal dan minat masyarakat yang membeli produk perikanan sangat ramai pada bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ketersediaan stok ikan di Pasar Mardika terdiri dari ikan segar demersal dan ikan segar pelagis yang berasal dari pemasok Kabupaten Seram bagian Barat dan Timur, Kabupaten Maluku Tengah dan seputar Pulau Ambon yaitu Desa hitu dan Latuhalat.
Ikan-ikan tersebut disalurkan pada 250 Lapak yang berada di dalam dan di luar area Pasar Mardika Ambon.
“Kondisi ketersediaan stok ikan di Pasar Mardika Ambon terpantau mengalami penurunan harga sebesar Rp2.000 hingga Rp3.000 untuk jenis ikan tongkol dan raja bau yang sebelumnya mengalami kenaikan harga yakni Rp12.000 dan Rp13.000 per ekor atau per wadah sebelum Ramadhan,” ujarnya.

Selain itu terkait sarana dan prasarana di Pasar Mardika Ambon dilaporkan cukup baik dengan ketersediaan air bersih yang memadai, fasilitas toilet, penanganan limbah cukup baik, tersedia mushala, tempat cuci tangan, bak sampah, area parkir dan fasilitas lainnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemantauan pedagang ikan di Pasar Mardika terkait penerapan Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB).
“Pedagang telah menerapkan cara penanganan ikan yang baik serta melaksanakan sanitasi yang baik sehingga produk dapat terhindar dari kontaminasi,” ucapnya
Pihaknya juga melakukan pengukuran suhu pusat ikan yang terbaca bervariasi yaitu mulai dari -4 sampai -9 derajat selsius, kemudian pengecekan kadar histamin pada produk perikanan dengan menggunakan Check Swen dengan hasil 20 - 40 ppm dan pengujian formalin dengan menggunakan kit formalin dengan hasil 0 - 0.10 mg/I HCHO untuk ikan segar dan ikan Asin.
“Hasil pengawasan mutu domestik produk perikanan yang diperdagangkan di Pasar Mardika menunjukkan hasil yang baik, umumnya pedagang telah menerapkan cara penanganan ikan yang baik. produk perikanan yang diperjualbelikan bebas dari zat berbahaya dan berada dalam batas aman sesuai standar Mutu,” katanya.
Ia memastikan pemantauan dan pengawasan ketersediaan stok dan harga pangan tidak hanya dilaksanakan pada masa Ramadhan namun dapat berlanjut pada waktu atau periode berikut sehingga sentra penyedia pangan sehat dapat menghasilkan komoditas perikanan yang dipasarkan dapat terus terkontrol kualitas mutunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.