Ambon (ANTARA) - Badan Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku memfasilitasi dokumen ekspor 1.156 ton udang vaname ke Cina memastikan produk tersebut sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.
"Pengawasan pemuatan ekspor bertujuan memastikan produk tersebut sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. Kali ini BKHIT Maluku memfasilitasi PT Wahana Lestari Investama mengekspor udang vaname sebanyak 1.156 ton dengan nilai ekspor Rp90,7 miliar," kata Kepala BKHIT Maluku Abdur Rochman di Ambon, Ahad.
Ia mengatakan udang yang akan diekspor tersebut diangkut dengan Kapal Fu Yuan Yu Yun 993 dengan tujuan Cina.
Pengawasan pemuatan ekspor yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen ekspor, pemeriksaan fisik barang, pengawasan kemasan.
"Pengawasan pemuatan ekspor yang efektif, dapat membantu meningkatkan kualitas dan keamanan barang ekspor, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional," katanya.
“Sebagai wujud pelayanan optimal kepada pengguna jasa di wilayah Maluku, petugas Karantina Maluku siap memberikan pelayanan ekspor 24 jam selama tujuh hari dalam seminggu,” tambahnya.
Disamping itu ,kata dia produk hasil perikanan Indonesia khususnya udang vaname masih menjadi komoditas primadona untuk diekspor ke negara Cina.
Hal ini berbanding lurus dengan permintaan pemasukan udang vaname dari bumi raja-raja ke negara tirai bambu tersebut.
Udang vaname atau dengan nama latin Litopenaeus vaname merupakan salah satu jenis udang yang populer dibudidayakan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Udang ini dikenal dengan ciri khas kaki berwarna putih dan tubuh yang berbuku-buku.
Berdasarkan data Best Trust Barantin, produk udang vaname dari Kabupaten Maluku Tengah yang diekspor ke negara Cina mencapai 6.475 ton dengan nilai Rp477 Miliar sepanjang 2024.
Pada awal 2025 ini nilai ekspor produk perikanan sampai dengan akhir Februari 2025 sebesar Rp74.425.259.596, atau sebesar 4.802.932 Dolar Amerika Serikat (AS).
Produk perikanan asal Maluku diekspor ke lima Negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Cina, Vietnam dan Arab Saudi.