Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah Maluku bersama jajaran Polres Maluku Tengah menangkap seorang pria yang diduga pelaku penembakan anggota Polsek Wahai Bripka Husni Abdullah saat bentrokan warga di Maluku Tengah pada Kamis (3/4).
Pria yang ditangkap polisi diketahui berinisial RW (33), warga Desa Administrasi Masiwulan, Kecamatan Seram Utara.
"Memang benar sudah ada penangkapan untuk salah satu terduga pelaku. Yang bersangkutan saat ini diamankan untuk dimintai keterangan dan melakukan pengembangan lebih lanjut," kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar Polisi Aries Aminullah di Ambon, Jumat.
Penangkapan terhadap RW berlangsung di kediamannya di Desa Masiwulan pada Kamis dini hari (10/4).
Setelah ditangkap, RW langsung dibawa ke Polres Maluku Tengah di Kota Masohi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Terduga RW diketahui merupakan pegawai honorer di Kantor Kehutanan Taman Nasional Manusela.
Sebelumnya, bentrokan kelompok masyarakat Desa Sawai dan Rumaolat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, pecah pada Kamis (3/4).
Ketegangan bermula setelah salah seorang sopir yang juga warga Negeri (Desa) Rumaolat dihajar massa setempat saat melintas negeri jalur Sawai. Akibatnya, warga Rumaloat yang mengetahui hal itu langsung merespons dengan tembakan.
Mendengarkan bunyi tembakan dari warga Rumaloat, warga Sawai langsung merespons dan mengumpulkan massa dan menuju ke perbatasan antara Sawai dan Rumaloat sembari membawa senjata tajam.
Setibanya di perbatasan Negeri Sawai dan Negeri Rumaolat, kedua massa bertemu dan terjadi aksi saling serang dengan menggunakan senapan angin, senjata tajam, dan batu.
Akibat dari peristiwa tersebut, satu anggota Polri gugur saat bertugas menghentikan bentrokan. Anggota Polri yang gugur adalah Bripka Husni Abdullah selaku PS. Panit Intelkam Polsek Wahai, Polres Maluku Tengah.
Ia meninggal dunia akibat terkena tembakan dari orang tak dikenal saat mencoba menghalangi perkelahian warga di perbatasan kedua desa.