Ambon, 20/6 (Antaranews Maluku) - Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku sepakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan demi peningkatan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.

"Kondisi masyarakat Maluku ibarat tikus mati di lumbung padi. Potensi sumber daya alam melimpah, terutama kelautan dan perikanan, tetapi belum bisa menyejahterakan warganya, karena itu pengelolaannya perlu dioptimalkan," kata calon Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam debat kandidat putaran kedua di Baileo Siwalima, Karang Panjang, Ambon, Rabu malam.

Pada debat dengat tema "Pembangunan sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam Maluku" Murad menegaskan, hingga saat ini tingkat kemiskinan di Maluku tergolong tinggi dan berada dalam posisi kedua secara nasional, padahal potensi SDA baik perikanan dan kelautan, pertambangan maupun pariwisata sangatlah besar dan menjadikan, tetapi semua potensi tersebut belum dikelola secara maksimal.

Jika terpilih pada Pilkada serentak 27 Juni 2018, Murad yang berpasangan dengan Barnabas Orno sebagai calon Wakil Gubernur berjanji akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang merupakan potensi ungulan Maluku untuk menyejahterakan masyarakat.

Pasangan calon dengan slogan BAILEO tersebut berjanji untuk bekerja dan melayani dengan jujur sehingga masyarakat dapat berdaulat atas gugusan kepulauan maluku yang kaya berbagai potensi SDA.

Calon Gubernur Said Assagaff menegaskan, jika dirinya yang berpasangan dengan calon Wagub Aderias Rentanubun terpilih, maka keduanya akan mengatur ulang tata kelola potensi SDA di Maluku secara berkelanjutan dan berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah di masa tahun mendatang.

"Khusus di bidang perikanan kami akan akan melengkapi berbagai fasilitas terutama pelabuhan perikanan yang sudah ada di beberapa daerah di Maluku, mengingat 12 pelabuhan pendaratan ikan yang mubasir atau belum berfungsi karena tidak lengkap sarana pendukunga," ujar Said yang juga petahana Gubernur Maluku tersebut.

Pasangan ini menandaskan, pembangunan fasilitas perikanan di masa mendatang ahrus lengkap dan ditunjang berbagai sarana pendukung, termasuk tempat pelelangan ikan dan stasiun pengisian bahan bakar.

"Bila perlu pelabuhannya dilengkapi dengan mall skali mini khusus untuk perikanan sehingga memudahkan nelayan kebutuhannya, di samping mempersiapkan sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing di bidang kelautan dan perikanan," katanya.

Dengan berbagai langkah terobosan serta program yang dipersiapkan, dia berharap pemanfaatan potensi sumber daya perikanan Maluku yang menjadi incaran banyak negara, dapat memberikan kontribusi besar bagi pendapatan daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Pendekatan Parsial

Pasangan calon Gubernur dan Wagub Herman Adrian Koedoeboen - Abdullah Vanath malah menegaskan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Maluku harus dilakukan dengan pendekatan parsial, sehingga menjawab berbagai permasalahan yang terjadi dan dihadapi nelayan selama ini.

"Pembangunan kelautan tidak hanya dengan program menyeluruh tetapi dengan pendekatan parsial sehingga setiap masalah dapat segera teratasi dan bukan mengunakan pendekatan dalam sebuah sistem," kata calon Gubernur Herman Koedoeboen.

Pengelolaan sumber daya perikanan di Maluku, katanya, perlu diletakkan dalam kerangka atau pendekatan pemberdayaan masyarakat nelayan sebagai pelaku utama, mengingat sebagian besar nelayan berada dalam kondisi miskin.

"Jadi para nelayan harus mendapat porsi besar dalam program pemberdayaan, selain pembangunan infrastruktur pendukung maupun upaya menarik investor sebanyak-banyaknya untuk berinvestasi di bidang perikanan," tandasnya.

Khusus menyangkut regulasi ketiga pasangan calon Gubernur-Wagub Maluku yang akan bersaing dalam Pilkada Maluku 2018, bersepakat perlu dilakukan koordinasi ulang dengan pemerintah pusat untuk pembenahan berbagai produk undang-undang di bidang perikanan, karena kenyataannya UU yang tidak berpihak serta menghambat optimalisasi pengelolaan potensi perikanan di Maluku.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018