Ambon, 6/3 (ANTARA News) - Provinsi Maluku kembalj mengekspor kepiting bakau hidup dari bandara internasional Pattimura Ambon, Rabu ke Singapura, yang transit di Jakarta, menyusul dua kali kegiatan yang sama dilakukan pada Januari 2019.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku, Elvis Pattiselanno, dikonfirmasi membenarkan ekspor kepiting bakau hidup dengan memanfaatkan jasa maskapai Garuda Indonesia.

"Jadi ekspor kepiting bakau hidup asal Kabupaten Kepulauan Aru itu pada Rabu pagi sebanyak 2,01 ton dan dan sorenya 1,07 ton," ujarnya.

Sebelumnya, pada 12 Januari 2019, UD Putri Desi mengekspor 1,1 ton tujuan Singapura dan Malaysia, sedangkan 25 Januari 2019 sebanyak 5 ton untuk tujuan pangsa pasar yang sama.

Kepiting bakau hidup ini dipasok dari Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru yang memiliki populasi jenis biota laut non ikan melimpah.

"Jadi UD Putri Desi selaku eksportir memasoknya dari Dobo ke bandara internasional Pattimura, selanjutnya diekspor langsung ke Malaysia dan Singapura melalui Jakarta," kata Elvis.

Dia mengemukakan, ekspor langsung kepiting bakau hidup yang tidak melalui lagi Makassar atau Surabaya strategis bagi pengembangan perekonomian Maluku.

"Maluku sebenarnya dirugikan dengan sejumlah komoditi yang dipasok ke Surabaya, selanjutnya baru diekspor sehingga tidak memiliki nama dilabel barang," ujar Elvis.

Dia mengakui, para konsumen dari China sebenarnya berminat juga terhadap kepiting bakau hidup Maluku, tetapi ekspor UD Putri Desi masih membenahi sejumlah dokumen.

"Pastinya, pasar ekspor saat ini menjanjikan untuk kepiting bakau Maluku sehingga tinggal Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis membina para nelayan di Kabupaten Kepulauan Aru maupun lainnya memanfaatkan peluang usaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun kesejahteraan masyarakat pesisir," kata Elvis.

Disinggung soal mahalnya harga cargo, dia menjelaskan, dikeluhkan eksportir, terutama untuk pemasokan dari bandara Rar Gwamar ke bandara internasional Pattimura Ambon.

Ternyata harga cargo Dobo ke Ambon lebih mahal dari Ambon ke Jakarta.

"Saya melalui koordinasi dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Wagub, Zeth Sahuburua, telah menyurati Kementerian Perhubungan, termasuk maskapai Wings Air yang melayani penerbangan Ambon - Dobo pergi pulang(PP) maupun Garuda Indonesia," ujar Elvis.

Menurut dia, meningkatnya aktivitas ekspor ikan Maluku, menyusul Gubernur Said melantik tim peningkatan ekspor Maluku pada 8 November 2018.
Tim peningkatan ekspor Provinsi Maluku diketuai Asisten III Setda Maluku, Zulkifli Anwar beranggotakan Dinas Perindag , Dinas Kelautan dan Perikanan , Dinas Pertanian, Badan Karantina Ikan ,Bea dan Cukai, PT.Pelindo, PT. Angkasa Pura, Bank Indonesia Perwakilan Ambon, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Tim melaksanakan kesepakatan bersama ekspor terpadu yang dikenal dengan "pelayanan 247".

Pelayanan ekspor 247 artinya semua pihak siap memberikan pelayanan selama 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu tanpa libur, hingga produk ekspor tiba di negara tujuan.

Sistem pelayanan ini juga menjamin seluruh dokumen ekspor yang dibutuhkan dapat diselesaikan dalam waktu cepat termasuk saat barang akan diberangkatkan melalui pelabuhan maupun bandara di Ambon menuju negara tujuan. 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019