Ambon (ANTARA) - Badan Pengendalian dan Pengawasan mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ambon mencatat nilai ekspor komoditas perikanan dari Maluku 2024 mencapai 49 juta dolar Amerika Serikat (AS).
“Nilai ekspor perikanan Maluku periode Januari-Desember 2024 sebesar 49.055.320 dolar AS, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 sebesar 60.024.535 dolar AS, maka terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 18,27 persen,” kata Kepala BPPMHKP Ambon M Hatta Arisandi, di Ambon, Senin.
Pada ekspor komoditas perikanan hidup periode Januari-Desember 2024, nilai ekspor komoditas tersebut sebesar 4.760.580 dolar AS, jika dibandingkan dengan nilai ekspor perikanan hidup pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 4.319.805 dolar AS, maka terjadi peningkatan sebesar 10,2 persen.
Dia menjelaskan bahwa dari total nilai ekspor komoditas perikanan hidup Maluku itu, volume ekspornya mencapai 421.304 ekor yang jika dibandingkan dengan volume ekspor komoditas perikanan hidup pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 400.232 ekor, maka terjadi peningkatan sebesar 5,26 persen.
Sementara itu volume ekspor komoditas perikanan nonhidup pada periode Januari-Desember tahun 2024, kata dia lagi, sebesar 8.470 ton, jika dibandingkan dengan volume ekspor komoditas perikanan non hidup pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 11.276 ton maka terjadi penurunan volume sebesar 25 persen
“Nilai ekspor komoditas perikanan nonhidup pada periode Januari-Desember tahun 2024 sebesar 44.294.740 dolar AS, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 sebesar 55.704.730 dolar AS maka terjadi penurunan sebesar 20,4 persen,” katanya menjelaskan.
Ia juga mengungkapkan bahwa ekspor komoditas perikanan Maluku periode Januari-Desember 2024 didominasi oleh udang vanamei, ikan tuna, Live Grouper, dan kepiting bakau.
Dia menambahkan bahwa ekspor perikanan Maluku 2024 umumnya menuju 17 negara, yaitu China, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, Malaysia, Australia, Thailand, Singapura, Filipina, Kanada, Hong Kong, Korea Selatan, Belanda, Ghana, Meksiko, Saudi Arabia, dan Inggris.
“Ada tujuh negara tujuan ekspor terbesar, yaitu China, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, Singapura, dan Hong Kong,” ujarnya pula.