Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku untuk kedua kali kembali melakukan seleksi untuk menjaring mahasiwa dari provinsi ini untuk mengikuti pendidikan di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) di Jatinangor, Sumedang, Jabar, sejak lembaga ini dibuka pada 1978. Penjaringan calon mahasiswa untuk mengikuti pendidikan tahun akademika 2010/2011 itu ditandai pembukaan sampul soal oleh Wagub Maluku, Said Assagaff di Ambon, Senin. Pada tahun akademika 2009/2010 tercatat 28 mahasiswa asal Maluku yang untuk pertama kalinya mengikuti pendidikan di IkopinĀ  dengan biayanya ditanggung Pemprov setempat. Penjaringan kedua yang seleksinya berlangsung di Sport Hall Karang Panjang Ambon itu diikuti 336 peserta, namun yang terpilih hanya 15 orang. Wagub Assagaff memotivasi para peserta agar mengikuti seleksi ekstra ketat ini dengan baik karena hanya 15 orang terbaik yang akan mengikuti pendidikan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (sdm) berkualitas guna mengembangkan koperasi dan UMKM di daerah ini. "Saya tegaskan penjaringan ini tidak boleh ada penerapan praktek KKN sehingga 15 orang yang nantinya mewakili Maluku ke Ikopin adalah mereka berprestasi terbaik," ujarnya. Ia mengatakan, 15 mahasiswa yang terpilih akan mengikuti pendidikan di Ikopin selama tiga tahun, kemudian dua tahun menjalani magang di Jepang sebelum menyelesaikan program sarjana koperasi, semua dibiayai Pemprov Maluku melalui program bea siswa. "Jadi setiap semester akan dievaluasi pencapaian kredit dari masing-masing mahasiswa, dan yang tidak memenuhi prestasi harus dipulangkan," katanya. Dia mengingatkan peserta bahwa Maluku membutuhkan SDM berkualitas untuk mendorong pengembangan koperasi dan UMKM. Setelah menyelesaikan pendidikan dan menyandang gelar sarjana koperasi, mereka sangat dibutuhkan Dinas Koperasi dan UKM Maluku yang saat ini belum memliki tenaga profesional. "Maluku membutuhkan sarjana koperasi untuk mendorong pertumbuhan 2.260 unit koperasi dan 37.889 unit UMKM yang tersebar di dua kota dan sembilan kabupaten," ujar Wagub. Kadis Koperasi dan UMKM Maluku Romelus Fa-Far mengatakan, 336 peserta yang ikut seleksi disaring dari 500-an pendaftar. Seleksi melibatkan psikolog dari Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon untuk intelegensi. Sedangkan pengetahuan oleh dosen dari Fakultas Ekonomi Unpatti Ambon. Ikopin menempa mahasiswa yang belajar di institut tersebut dengan berbagai program pengembangan ekonomi kerakyatan, termasuk praktik lapangan di Jepang. Setelah selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa itu diharapkan memiliki ketahanan dan ketangguhan dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan serta menguasai aspek bisnis dan kemandirian. Selama magang di Jepang para mahasiswa diberikan gaji khusus oleh Kementerian Koperasi dan UMKM.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010