Laga pembuka Friendly Tournament Piala Asosiasi PSSI Kota (Askot) Ternate yang mempertemukan tim KNPI Malut FC berhadapan dengan IKA-PTK, Minggu yang berakhir dengan skor 1-0 untuk KNPI Malut, dihujani protes, karena adanya tim ikutkan pemain professional.
Usai laga, kesebelasan IKA-PTK yang dihuni alumni Jatinangor itu, melayangkan surat protes atas pertandingan yang dilangsungkan di lapangan Olimpyc Gambesi.
Asiaten manager tim IKA-PTK, Aldhy Ali usai laga membenarkan, pihaknya sudah melayangkan surat protes terhadap laga perdana tournament yang diinisiasi oleh Askot Ternate itu.
Menurut dia, dalam materi gugatan yang disampaikan ke panitia melalui panitia disiplin (pandis), pihaknya menilai KNPI Malut tidak konsisten dengan hasil pertemuan teknis yang telah disepakati.
"Dalam protes itu, kami mendapatkan tim KNPI memainkan pemain aktif atau melebihi kuota yang ditentukan, kemudian, ada sejumlah pemain yang bukan pengurus KNPI, yang turut dimainkan, hal ini karena nama mereka tidak tercantum dalam SK kepengurusan," kata Aldhy.
Dia menyebut, ada beberapa nama yang diketahui sebagai pemain amatir yang dimainkan pada babak kedua dan memiliki data pembanding, yang akan dijadikan sebagai bukti pada nota protes yang disampaikan ke pandis.
IKA-PTK, kata Aldhy, tidak mempersoalkan hasil pertandingan, hanya saja, regulasi yang sudah disepakati harus ditaati dan bukan soal menang kalah, tetapi soal permainan sehat dan sportifitas, meski ini hanya sebuah ajang silaturrahim.
Dia berharap, seluruh konsistan dalam ajang ini agar menjunjung tinggi nilai sportifitas dan permainan sehat selama tournament dilangsungkan.
Aldhy mengaku, surat protes yang dilayangkan ke panitia melalui pandis semata-mata ingin menjaga kualitas pertandingan ke depan.
"Masih ada belasan pertandingan yang disuguhkan tiap minggu, jangan sampai pertandingan kedepan semakin kacau penanganannya," katanya.
Apalagi, turnament ini dilangsung dibawah komando Askot Ternate sebagai otoritas resmi sepakbola di Kota Ternate.
"Pandis dan Askot harus segera bersikap tegas, bagaimana kita mau membangun semangat silahturahmi ketika nilai-nilai kejujuran,sportifitas dan respect kepada regulasi dan antar sesama, kemudian dilanggar," ujar manager tim futsal PON Maluku Utara itu.
IKA-PTK, kata Aldhy akan mengundurkan diri dari tournament, jika persoalan ini tidak diseriusi Askot mapun pandis sebagai badan yang berwenang memutuskan perkara dalam tournanent ini.
"Kalaupun pandis dan Askot Ternate tidak bersikap tegas, kami akan undur diri dari turnament ini, lebih baik kami melakukan partai eksebisi biasa saja sebagaimana jadwal rutin kami tiap minggu,"tandas Aldhy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Usai laga, kesebelasan IKA-PTK yang dihuni alumni Jatinangor itu, melayangkan surat protes atas pertandingan yang dilangsungkan di lapangan Olimpyc Gambesi.
Asiaten manager tim IKA-PTK, Aldhy Ali usai laga membenarkan, pihaknya sudah melayangkan surat protes terhadap laga perdana tournament yang diinisiasi oleh Askot Ternate itu.
Menurut dia, dalam materi gugatan yang disampaikan ke panitia melalui panitia disiplin (pandis), pihaknya menilai KNPI Malut tidak konsisten dengan hasil pertemuan teknis yang telah disepakati.
"Dalam protes itu, kami mendapatkan tim KNPI memainkan pemain aktif atau melebihi kuota yang ditentukan, kemudian, ada sejumlah pemain yang bukan pengurus KNPI, yang turut dimainkan, hal ini karena nama mereka tidak tercantum dalam SK kepengurusan," kata Aldhy.
Dia menyebut, ada beberapa nama yang diketahui sebagai pemain amatir yang dimainkan pada babak kedua dan memiliki data pembanding, yang akan dijadikan sebagai bukti pada nota protes yang disampaikan ke pandis.
IKA-PTK, kata Aldhy, tidak mempersoalkan hasil pertandingan, hanya saja, regulasi yang sudah disepakati harus ditaati dan bukan soal menang kalah, tetapi soal permainan sehat dan sportifitas, meski ini hanya sebuah ajang silaturrahim.
Dia berharap, seluruh konsistan dalam ajang ini agar menjunjung tinggi nilai sportifitas dan permainan sehat selama tournament dilangsungkan.
Aldhy mengaku, surat protes yang dilayangkan ke panitia melalui pandis semata-mata ingin menjaga kualitas pertandingan ke depan.
"Masih ada belasan pertandingan yang disuguhkan tiap minggu, jangan sampai pertandingan kedepan semakin kacau penanganannya," katanya.
Apalagi, turnament ini dilangsung dibawah komando Askot Ternate sebagai otoritas resmi sepakbola di Kota Ternate.
"Pandis dan Askot harus segera bersikap tegas, bagaimana kita mau membangun semangat silahturahmi ketika nilai-nilai kejujuran,sportifitas dan respect kepada regulasi dan antar sesama, kemudian dilanggar," ujar manager tim futsal PON Maluku Utara itu.
IKA-PTK, kata Aldhy akan mengundurkan diri dari tournament, jika persoalan ini tidak diseriusi Askot mapun pandis sebagai badan yang berwenang memutuskan perkara dalam tournanent ini.
"Kalaupun pandis dan Askot Ternate tidak bersikap tegas, kami akan undur diri dari turnament ini, lebih baik kami melakukan partai eksebisi biasa saja sebagaimana jadwal rutin kami tiap minggu,"tandas Aldhy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020