Ternate (ANTARA) - Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), akan menggelar kembali kompetisi Liga U-13 yang dihentikan akibat tragedi Kanjuruhan Malang setelah adanya keputusan resmi PSSI.
"Kompetisi ini diikuti sebanyak 16 Sekolah Sepak Bola (SSB) di bawah Askot Ternate dan kalau ada surat dari PSSI, tentunya Liga U-13 dilanjutkan," kata Ketua Askot PSSI Kota Ternate, Muhdin Taha di Ternate, Selasa.
Menurut dia, Kompetisi U-13 berlangsung di Lapangan Sango Kota Ternate dan masih dalam babak penyisihan. Tetapi karena adanya tragedi Kanjuruhan Malang, maka seluruh kompetisi di bawah naungan PSSI dihentikan sementara.
Baca juga: Asprov PSSI Malut bersama warga Ternate Shalat Gaib korban tragedi Kanjuruhan
Muhdin menyatakan, untuk mendorong peningkatan sepak bola di Kota Ternate, pihaknya telah meminta sejumlah klub lokal yang memiliki pemain dapat berkiprah menjadi klub amatir agar bisa berkompetisi ke jenjang nasional.
"Mekanisme untuk menaikkan status klub sepak bola semi amatir ke amatir termasuk keinginan sejumlah klub di bawah naungan Askot PSSI Ternate tidak terlalu sulit, asalkan ada kemauan dari pengurus untuk mendukung pengembangan sepak bola di daerah ini," katanya.
Menurut dia, tahapan yang harus dilalui setiap klub, termasuk menyampaikan ke Askot PSSI Kota Ternate untuk memberi rekomendasi dan menyediakan formulir, kemudian diteruskan ke Asprov PSSI Malut untuk didaftarkan ke PSSI.
Sehingga, dengan adanya pengesahan PSSI, maka otomatis kegiatan sepak bola berskala nasional akan diikuti tim sepak bola asal Kota Ternate.
"Apalagi, Persiter, Banteng, Terbit, Indonesia Muda maupun Topans memiliki status yang sama, namun yang membedakan Persiter telah mengikuti iven berskala nasional seperti Liga 3, Piala Suratin U-13, U-15 dan U-17," ujarnya.
Baca juga: PSSI akan mulai sosialisasikan UU SKN tentang hak dan kewajiban suporter
Oleh karena itu, dirinya mendukung jika tim PS Banteng yang berhome base di Santiong Kota Ternate ini mau menaikkan status dari semi amatir ke jenjang amatir dan itu bisa terealisasi.
Dirinya optimistis jika pengurus PS Banteng di bawah naungan Askot PSSI Kota Ternate ingin naik ke jenjang lebih tinggi, maka ada tiga persyaratan utama yang harus dipenuhi yakni status kepengurusan, AD/ART dan akte notaris.
"Saya tentu bangga dengan semangat Pengurus Baru PS Banteng yang diketuai Suprayidno ini, karena PS Banteng merupakan salah satu klub tertua di Kota Ternate dan lahir sebelum adanya Persiter, bahkan sudah melahirkan banyak pemain bertalenta yang berkiprah di sepak bola nasional," kata mantan pemain Persiter Ternate tersebut.
Muhdin menambahkan, Askot PSSI Ternate akan intensif menggelar berbagai turnamen agar bisa melihat pemain-pemain sepak bola potensial, karena telah terbukti dengan iven sepak bola, Ternate bisa melahirkan pemain yang memperkuat tim nasional di ajang internasional seperti Ilham Udin Armaiyn, Zulham Zamrun, Abduh Lestaluhu, Rizki Pora dan pemain timnas putri Indonesia, Nastasia Suci Ramadhani.
Baca juga: Agum Gumelar minta Mochamad Iriawan tidak tanggalkan jabatan ketum PSSI