Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menyiapkan operasi simpatik salawaku 2025 dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat saat berlalu lintas.
“Operasi Simpatik Salawaku merupakan bagian dari upaya Polri untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” kata Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol. Ronald Reflie Rumondor, di Ambon, Rabu.
Guna menyukseskan operasi kepolisian terpusat tersebut, Polda Maluku terlebih dahulu melaksanakan Pra Operasi Simpatik untuk melatih personel yang akan diterjunkan ke lapangan. Pelatihan Pra Operasi Simpatik Salawaku 2025 dibuka oleh Karo Ops, bertempat di Aula Basudara Manise Lantai 5 Mapolda Maluku, Ambon.
Kombes Rondald menyampaikan, operasi ini dilaksanakan dengan mengedepankan langkah-langkah yang bersifat humanis, komunikatif, edukatif untuk mengurangi potensi pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya.
"Pelatihan pra operasi simpatik dilakukan untuk mempersiapkan personil dalam mendukung terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang berkesinambungan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) atau sistem manajemen yang terintegrasi dan terpadu Korlantas Polri, sepanjang 2025 tercatat 459 kasus kecelakaan lalu lintas di Maluku. Korban meninggal dunia mencapai 120 jiwa dan luka berat 207 orang.
Angka ini menunjukkan permasalahan lalu lintas menjadi tantangan serius yang terdampak langsung terhadap keselamatan masyarakat. "Sebagian besar korban adalah kelompok usia produktif," ungkapnya.
Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kerugian secara individu dan keluarga, tetapi juga berdampak besar terhadap aspek sosial dan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, operasi simpatik menjadi penting untuk mendorong perubahan perilaku pengguna jalan agar lebih taat tertib dan saling menghormati.
Lebih lanjut disampaikan, pelatihan pra operasi yang dilaksanakan memiliki beberapa tujuan utama. yakni, menyamakan persepsi dan tata cara bertindak personil yang terlibat operasi tentang tujuan, sasaran dan mekanisme pelaksanaan operasi.
Meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel untuk melaksanakan tugas secara profesional, humanis dan sesuai prosedur. Memperkuat koordinasi antar fungsi dan antar instansi terkait dalam mendukung kelancaran operasi.
Dan terakhir, mencegah pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan operasi dengan memberikan pedoman yang jelas dalam menghadapi berbagai situasi dengan cepat dan tepat.
Para peserta Pra Ops Simpatik juga ditekankan untuk memperhatikan beberapa hal penting, seperti pahami dan kuasai tujuan serta sasaran operasi untuk mempertegas mekanisme pelaksanaan tugas di lapangan.
Laksanakan tugas secara profesional, proporsional dan penuh tanggung jawab tampilkan sikap tegas namun tetap humanis. Lakukan koordinasi yang baik antar fungsi dan instansi terkait bangun komunikasi dan kerja sama yang solid baik internal maupun eksternal.
Kemudian gunakan sarana dan teknologi secara optimal dokumentasi serta pelaporan harus dilaksanakan dengan akurat cepat dan transparan.
"Kepada para instruktur pelatihan, saya harapkan agar dapat memberikan materi dan bimbingan dengan jelas singkat dan mudah dipahami serta pastikan seluruh peserta benar-benar memahami tugas dan tanggung jawabnya," pintanya.
Kepada para peserta, Karo Ops juga memberikan semangat dan penekanan, agar mengikuti arahan, bimbingan dan petunjuk dari para instruktur serta melaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan tugas nanti.