Sekolah alam Green Moluccas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Instalasi Pembuangan Sampah Terpadu (IPST) Toisapu Kota Ambon menyiapkan generasi peduli lingkungan.
"Sekolah alam ini diperuntukkan bagi anak-anak pemulung di lokasi IPST Toisapu, untuk menyiapkan generasi peduli lingkungan," kata pendiri Green Moluccas, Irene Sohilait, Senin.
Dikatakannya, sekolah alam didirikan tpada 2015 bagi anak-anak pemulung dan saat ini sebanyak 132 anak belajar di sekolah alam ini.
Sekolah alam ini disiapkan kelas reguler, minat dan kelas khusus yang proses belajar setiap Senin- Jumat.
Kelas reguler Senin-Rabu, kelas minat pada Kamis dikhususkan pada pengembangan bakat anak seperti urban farming atau kelas bertani, olahraga dan seni.
Sementara kelas inspirasi dan permainam tradisional dilaksanakan setiap Jumat.
"Belajar di sekolah alam ini mendorong kreatifitas anak-anak dalam mengelola sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi, serta melatih pengembangan bakat anak " katanya.
Kurikulum di sekolah alam Green Moluccas berbeda yakni montesori atau teori perkembangan anak yang bertujuan mencetak generasi peduli lingkungan.
Setidaknya ada tiga kurikulum khusus yakni kebencanaan, lingkungan hidup dan pola hidup bersih dan sehat.
"Tujuannya anak-anak menjadi kader lingkungan kedl depan jadi agen perubahan
ditiap lingkungan, serta menjadi duta lingkungan mulai dari kecil ditanamkan rasa cinta lingkungan, " tandasnya.
Guru sekolah alam semuanya merupakan relawan yang direkrut dari anggota Green Moluccas sebanyak 12 pengajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Sekolah alam ini diperuntukkan bagi anak-anak pemulung di lokasi IPST Toisapu, untuk menyiapkan generasi peduli lingkungan," kata pendiri Green Moluccas, Irene Sohilait, Senin.
Dikatakannya, sekolah alam didirikan tpada 2015 bagi anak-anak pemulung dan saat ini sebanyak 132 anak belajar di sekolah alam ini.
Sekolah alam ini disiapkan kelas reguler, minat dan kelas khusus yang proses belajar setiap Senin- Jumat.
Kelas reguler Senin-Rabu, kelas minat pada Kamis dikhususkan pada pengembangan bakat anak seperti urban farming atau kelas bertani, olahraga dan seni.
Sementara kelas inspirasi dan permainam tradisional dilaksanakan setiap Jumat.
"Belajar di sekolah alam ini mendorong kreatifitas anak-anak dalam mengelola sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi, serta melatih pengembangan bakat anak " katanya.
Kurikulum di sekolah alam Green Moluccas berbeda yakni montesori atau teori perkembangan anak yang bertujuan mencetak generasi peduli lingkungan.
Setidaknya ada tiga kurikulum khusus yakni kebencanaan, lingkungan hidup dan pola hidup bersih dan sehat.
"Tujuannya anak-anak menjadi kader lingkungan kedl depan jadi agen perubahan
ditiap lingkungan, serta menjadi duta lingkungan mulai dari kecil ditanamkan rasa cinta lingkungan, " tandasnya.
Guru sekolah alam semuanya merupakan relawan yang direkrut dari anggota Green Moluccas sebanyak 12 pengajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020