Pembangunan sarana peribadatan berupa gedung gereja bagi umat Kristen Maluku Tenggara (Malra) yang sudah dianggarkan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2020 ini.
Harapan ini disampaikan Bupati Malra, M Thaher Hanubun saat melakukan bakti bersama jajaran pemda, TNI, dan masyarakat serta elemen pemuda dalam pengecoran dak Gereja Elim Jemaat GPM Ohoidertawun, Malra, Kamis.
"Dengan anggaran dari Pemkab Malra, donatur, dan jemaat untuk pembangunan beberapa gedung gereja, saya harap dapat diselesaikan pada 2020," katanya.
Ia mencontohkan pembangunan gereja GPM Ohidertawun yang dianggarkan Pemkab Malra sebesar Rp1 miliar ditargetkan selesai sebelum akhir 2020. Begitu pula pembangunan Gereja UR Pulau, Ohoiseb, Elaar (telah diresmikan), Ohoirawut, dan Hollat Bawah yang juga telah dianggarkan dana pembangunannya. Gereja Katolik Kolser, Langgur yang telah dianggarkan oleh Pemkab Malra juga diharapkan dapat diselesaikan 2020. .
Bupati mengatakan, tokoh agama dan umat mempunyai keinginan untuk membangun sarana peribadatan tapi ada keterbatasan.
"Dengan keterbatasan inilah maka Pemda harus turun tangan, dimana Pemda Malra saat ini tidak lagi mengambil kebijakan seperi dulu, dimana bantuan pada sarana peribadatan berkisar Rp25 juta dan Rp50 juta, itu hasilnya hanya rehab. Saat ini, dengan rekomendasi Klasis maupun Keuskupan maka gereja-gereja mana saja yang diprioritaskan akan diselesaikan pembangunannya tahun ini," katanya.
Disinggung kehadirannya pada bakti pembangunan rumah ibadah, Bupati menyatakan dirinya harus menunjukkan kepada masyarakat Kei bahwa walaupun berbeda keyakinan, sesungguhnya semua warga daerah ini adalah satu.
"Tradisi orang Kei yakni tradisi maren atau kerja sama harus tetap terjaga, semangat maren ini menunjukkan kita satu "it foin fokut it fau fo banglu", kamu adalah saya, saya adalah kamu," tandasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Pekerja Klasis GPM P. P. Kei Kecil dan Kota Tual, Pdt. Fj. Syahailaitua menyampaikan atas nama umat dia mengapresiasi Pemkab Malra, secara khusus Bupati bersama jajaran TNI, masyarakat dan pemuda, yang sudah meluangkan waktu dan tenaga dalam pengecoran gereja.
Menurut dia, sejak Bupati Thaher Hanubun memegang pemerintahan di Malra, ada beberapa gedung gereja yang menjadi perhatian Pemkab untuk dibangun dengan rekomendasi dari Klasis baik untuk rehabilitasi, melanjutkan pembangunan, maupun pendirian gedung baru.
Dana miliaran yang dikucurkan Pemkab sangat membantu jemaat untuk menyelesaikan pembangunan gedung gereja, tidak seperti sebelumnya hanya berkisar Rp50 sampai Rp100 juta, dan dana miliaran ini bukan hanya untuk Gereja Protestan namun juga Gereja Katolik maupun Masjid di Malra.
"Untuk wilayah Klasis GPM Kei Kecil sendiri yang sudah dianggarkan dan dapat diresmikan pada 2020 yakni Gereja Ohoidertawun, Ohoiseb, dan UR Pulau, dan untuk Gereja Elaar sudah diresmikan", katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Harapan ini disampaikan Bupati Malra, M Thaher Hanubun saat melakukan bakti bersama jajaran pemda, TNI, dan masyarakat serta elemen pemuda dalam pengecoran dak Gereja Elim Jemaat GPM Ohoidertawun, Malra, Kamis.
"Dengan anggaran dari Pemkab Malra, donatur, dan jemaat untuk pembangunan beberapa gedung gereja, saya harap dapat diselesaikan pada 2020," katanya.
Ia mencontohkan pembangunan gereja GPM Ohidertawun yang dianggarkan Pemkab Malra sebesar Rp1 miliar ditargetkan selesai sebelum akhir 2020. Begitu pula pembangunan Gereja UR Pulau, Ohoiseb, Elaar (telah diresmikan), Ohoirawut, dan Hollat Bawah yang juga telah dianggarkan dana pembangunannya. Gereja Katolik Kolser, Langgur yang telah dianggarkan oleh Pemkab Malra juga diharapkan dapat diselesaikan 2020. .
Bupati mengatakan, tokoh agama dan umat mempunyai keinginan untuk membangun sarana peribadatan tapi ada keterbatasan.
"Dengan keterbatasan inilah maka Pemda harus turun tangan, dimana Pemda Malra saat ini tidak lagi mengambil kebijakan seperi dulu, dimana bantuan pada sarana peribadatan berkisar Rp25 juta dan Rp50 juta, itu hasilnya hanya rehab. Saat ini, dengan rekomendasi Klasis maupun Keuskupan maka gereja-gereja mana saja yang diprioritaskan akan diselesaikan pembangunannya tahun ini," katanya.
Disinggung kehadirannya pada bakti pembangunan rumah ibadah, Bupati menyatakan dirinya harus menunjukkan kepada masyarakat Kei bahwa walaupun berbeda keyakinan, sesungguhnya semua warga daerah ini adalah satu.
"Tradisi orang Kei yakni tradisi maren atau kerja sama harus tetap terjaga, semangat maren ini menunjukkan kita satu "it foin fokut it fau fo banglu", kamu adalah saya, saya adalah kamu," tandasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Pekerja Klasis GPM P. P. Kei Kecil dan Kota Tual, Pdt. Fj. Syahailaitua menyampaikan atas nama umat dia mengapresiasi Pemkab Malra, secara khusus Bupati bersama jajaran TNI, masyarakat dan pemuda, yang sudah meluangkan waktu dan tenaga dalam pengecoran gereja.
Menurut dia, sejak Bupati Thaher Hanubun memegang pemerintahan di Malra, ada beberapa gedung gereja yang menjadi perhatian Pemkab untuk dibangun dengan rekomendasi dari Klasis baik untuk rehabilitasi, melanjutkan pembangunan, maupun pendirian gedung baru.
Dana miliaran yang dikucurkan Pemkab sangat membantu jemaat untuk menyelesaikan pembangunan gedung gereja, tidak seperti sebelumnya hanya berkisar Rp50 sampai Rp100 juta, dan dana miliaran ini bukan hanya untuk Gereja Protestan namun juga Gereja Katolik maupun Masjid di Malra.
"Untuk wilayah Klasis GPM Kei Kecil sendiri yang sudah dianggarkan dan dapat diresmikan pada 2020 yakni Gereja Ohoidertawun, Ohoiseb, dan UR Pulau, dan untuk Gereja Elaar sudah diresmikan", katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020