Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar menghadiri peluncuran kegiatan Kampung Tangguh Perikanan Desa Nusaniwe, Silale, serta Desa Latuhalat, di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Rabu.
"Patutlah bersyukur kepada Allah SWT karena program ini dapat berjalan baik di Kecamatan Nusaniwe sebab usahanya di bidang perikanan dan berbeda dengan kampung tangguh pada lokasi lain," kata Kapolda di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kampung tangguh ini memiliki makna yang luar biasa.
Sedangkan, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan program kampung tangguh yang diprakarsai Polri merupakan sesuatu hal yang luar biasa dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Kampung tangguh memiliki tiga inovasi yaitu tangguh secara pangan, tangguh secara kesehatan, serta tangguh secara keamanan.
"Tiga hal ini kalau kita pertahankan dengan baik walaupun pandemi COVID-19 ini berlangsung lama maka kita dapat menghadapinya dengan baik," kata Wali Kota.
Program kampung tangguh memiliki makna luar biasa bagi masyarakat di sini dan kegiatan kali ini sangat unik dan berbeda karena ini bukan tanaman atau tumbuhan tetapi bergerak dalam usaha perikanan.
Sementara Raja Negeri Nusaniwe Gunter de Soysa mengatakan pandemi COVID-19 yang merupakan bencana non-alam telah menyebabkan keterpurukan atas sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara terutama di bidang ekonomi.
"Dampak dari pandemi ini membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian disertai penurunan pendapatan sehingga berkorelasi langsung kepada kemampuan akses ekonomi warga," ujarnya.
Negeri tangguh yang terdapat pada tiga negeri adat yaitu Nusaniwe, Seilale, dan Latuhalat mengusung slogan 'SAGU' yang artinya sehat, aman, guyub dan unggul dalam rangka memperkuat basis ekonomi rakyat dari sektor perikanan guna mewujudkan masyarakat yang mapan, maju, dan mandiri.
"Harapan kami, dengan adanya program Polri terkait kampung tangguh sebagai wujud nyata sebuah sinegritas yang utuh dan terpadu akan terus terpelihara dan berkesinambungan untuk kita, oleh kita, dan dari kita untuk masa depan anak," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Patutlah bersyukur kepada Allah SWT karena program ini dapat berjalan baik di Kecamatan Nusaniwe sebab usahanya di bidang perikanan dan berbeda dengan kampung tangguh pada lokasi lain," kata Kapolda di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kampung tangguh ini memiliki makna yang luar biasa.
Sedangkan, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan program kampung tangguh yang diprakarsai Polri merupakan sesuatu hal yang luar biasa dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Kampung tangguh memiliki tiga inovasi yaitu tangguh secara pangan, tangguh secara kesehatan, serta tangguh secara keamanan.
"Tiga hal ini kalau kita pertahankan dengan baik walaupun pandemi COVID-19 ini berlangsung lama maka kita dapat menghadapinya dengan baik," kata Wali Kota.
Program kampung tangguh memiliki makna luar biasa bagi masyarakat di sini dan kegiatan kali ini sangat unik dan berbeda karena ini bukan tanaman atau tumbuhan tetapi bergerak dalam usaha perikanan.
Sementara Raja Negeri Nusaniwe Gunter de Soysa mengatakan pandemi COVID-19 yang merupakan bencana non-alam telah menyebabkan keterpurukan atas sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara terutama di bidang ekonomi.
"Dampak dari pandemi ini membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian disertai penurunan pendapatan sehingga berkorelasi langsung kepada kemampuan akses ekonomi warga," ujarnya.
Negeri tangguh yang terdapat pada tiga negeri adat yaitu Nusaniwe, Seilale, dan Latuhalat mengusung slogan 'SAGU' yang artinya sehat, aman, guyub dan unggul dalam rangka memperkuat basis ekonomi rakyat dari sektor perikanan guna mewujudkan masyarakat yang mapan, maju, dan mandiri.
"Harapan kami, dengan adanya program Polri terkait kampung tangguh sebagai wujud nyata sebuah sinegritas yang utuh dan terpadu akan terus terpelihara dan berkesinambungan untuk kita, oleh kita, dan dari kita untuk masa depan anak," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020