Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemkot Ambon melakukan advokasi, sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan pendidikan kependudukan jalur formal, nonformal dan informal.
"Sosialisasi dan advokasi diberikan kepada seluruh elemen masyarakat yakni pemangku kepentingan, termasuk guru dan peserta didik pada semua jenjang pendidikan pada satuan pendidikan jenjang SD/MI dan SLTP/Mts," kata Asisten II Pemkot Ambon, Robby Silooy di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan advokasi bertujuan untuk memahami materi pendidikan kependudukan yang merupakan bagian dari konsep pembangunan berwawasan kependudukan, sehingga dapat diketahui pentingnya strategi pembangunan demi kemakmuran, kesejahteraan bangsa dan secara berkelanjutan.
Peranan pendidikan kependudukan katanya, penting dan strategis dalam mengatasi pemasalahan-permasalahan kependudukan.
Dengan demikian pendidikan kependudukan bagi semua elemen masyarakat diperlukan agar masyarakat memiliki pengetahuan, pemahaman, kesadaran serta sikap dan perilaku berwawasan kependudukan, untuk menginventarisir masyarakat sadar akan literasi kependudukan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan infomasi dan edukasi di satuan pendidikan.
Welly mengakui Kota Ambon masih banyak menghadapi masalah kependudukan yang harus diselesaikan.
Kota Ambon dengan kategori kota sedang mempunyai luar wilayah 359,45 km2, jumlah pendudukan yang cukup besar yakni 347,288 jiwa, sedangkan tingkat kepadatan sudah tergolong cukup tinggi mencapai 966,18 km2.
Jika dilihat dari struktur umur, penduduk usia produktif yakni 15-65 tahun di Kota Ambon mempunyai presentase yang cukup tinggi melebihi 50 persen.
"Dilihat dari struktur umur yang ada, seluruh masyarakat Ambon akan mengalami bonus deografi, dengan demikian selaku Pemerintah beserta elemen masyarakat Kota Ambon harus serius mempersiapkan generasi muda sebagai SDM tangguh dan tekad,'' ujarnya.
Pihaknya mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti sosialisasi dan advokasi masalah yang terkait dengan kependudukan dapat dihadapi oleh Pemerintah dan masyarakat, agar dapat diselesaikan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Sosialisasi dan advokasi diberikan kepada seluruh elemen masyarakat yakni pemangku kepentingan, termasuk guru dan peserta didik pada semua jenjang pendidikan pada satuan pendidikan jenjang SD/MI dan SLTP/Mts," kata Asisten II Pemkot Ambon, Robby Silooy di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan advokasi bertujuan untuk memahami materi pendidikan kependudukan yang merupakan bagian dari konsep pembangunan berwawasan kependudukan, sehingga dapat diketahui pentingnya strategi pembangunan demi kemakmuran, kesejahteraan bangsa dan secara berkelanjutan.
Peranan pendidikan kependudukan katanya, penting dan strategis dalam mengatasi pemasalahan-permasalahan kependudukan.
Dengan demikian pendidikan kependudukan bagi semua elemen masyarakat diperlukan agar masyarakat memiliki pengetahuan, pemahaman, kesadaran serta sikap dan perilaku berwawasan kependudukan, untuk menginventarisir masyarakat sadar akan literasi kependudukan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan infomasi dan edukasi di satuan pendidikan.
Welly mengakui Kota Ambon masih banyak menghadapi masalah kependudukan yang harus diselesaikan.
Kota Ambon dengan kategori kota sedang mempunyai luar wilayah 359,45 km2, jumlah pendudukan yang cukup besar yakni 347,288 jiwa, sedangkan tingkat kepadatan sudah tergolong cukup tinggi mencapai 966,18 km2.
Jika dilihat dari struktur umur, penduduk usia produktif yakni 15-65 tahun di Kota Ambon mempunyai presentase yang cukup tinggi melebihi 50 persen.
"Dilihat dari struktur umur yang ada, seluruh masyarakat Ambon akan mengalami bonus deografi, dengan demikian selaku Pemerintah beserta elemen masyarakat Kota Ambon harus serius mempersiapkan generasi muda sebagai SDM tangguh dan tekad,'' ujarnya.
Pihaknya mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti sosialisasi dan advokasi masalah yang terkait dengan kependudukan dapat dihadapi oleh Pemerintah dan masyarakat, agar dapat diselesaikan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021