Sebanyak 15 calon tenaga perawat mengikuti pelatihan bahasa Inggris yang merupakan salah satu persyaratan untuk dikirim bekerja merawat  lansia di panti jompo Australia.

Setelah menjalani seleksi berupa tes tertulis dan wawancara, 15 orang tenaga perawat yang lulus, menjalani pelatihan bahasa Inggris di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, kata Kepala dinas Tenaga Kerja kota Ambon, Steven Patty. di Ambon, Kamis.

"Setelah mengikuti pelatihan bahasa, dilanjutkan dengan ujian kompetensi oleh tim dari Bali untuk mendapatkan sertifikat kompetensi baru dikirim ke Australia," ujarnya. 

Ia mengatakan, perekrutan tenaga perawat merupakan tindaklanjut penandatanganan kesepakatan awal kerja sama di bidang vokasi antara Pemerintah Kota  (Pemkot)n Ambon dan Vocational Education, Training and Employment Australia (VETEA) di Adelaide, Australia pada  November 2018.

Tenaga perawat tersebut telah memenuhi persyaratan  dan mengikuti perekrutan tenaga perawat tersebut di antaranya berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma Tiga (D3) kesehatan, fasih berbahasa Inggris dengan nilai tes TOEFL 500 poin, serta mempunyai keterampilan bekerja di bidang kesehatan.

Kontrak kerja sama berlaku untuk dua tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi persyaratan lanjutan.

"Kita berharap setelah pelatihan bahasa dan menerima sertifikat mereka siap diberangkatkan untuk bekerja, paling lambat Januari 2022, " ujarnya.

Steven mengakui, tenaga perawat ini bukan berstatus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tetapi tenaga kerja kerja sama pemerintah dan pelaku usaha di Australia.

"Status mereka bukan TKI, karena kerja sama ini hasil kesepakatan pemerintah. Kita berharap setelah pelatihan mereka juga dapat menyesuaikan budaya masyarakat di sana," ujarnya.

Kerja sama Pemkot Ambon dengan VETEA penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di sektor tenaga kerja.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021