Ambon (ANTARA) - Kementerian Agama Kota Ambon mengatakan, Maulid festival adalah bagian dari upaya pembinaan agama kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan usai membuka acara Ambon Maulid festival tahun 2022, di pelataran Masjis Raya Al-Fatah, Kamis malam.
“Yang jelas ini adalah bagian dari memberikan pembinaan keagamaan. Agama dan keagamaan bagi masyarakat, itu tugas kita semua, kan pemerintah daerah punya tugas itu, bagaimana dia menciptakan masyarakatnya itu religius,” kata Kepala Kemenag Kota Ambon, H. R. A. Fachrurrazy Hassannusi.
Menurutnya, apabila masyarakat religius, tentunya akan punya tata krama, akhlak, dan moral yang baik, dan pasti jauh dari adanya konflik masyrakat, serta konflik sosial.
“Kalau masyarakatnya religius pasti tidak ada hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, Maulid festival juga bagian dari upaya pemerintah Kota Ambon mempertahankan dan melestarikan budaya-budaya Islam seperti hadrat yang telah menjadi kebiasaan warga muslim di Maluku, khususnya Kota Ambon.
Baca juga: Menag minta umat teladani Rasulullah dalam membangun kerukunan
“Yang dilaksanakan oleh Gimik dan AMC ini sangat mendukung program pemerintah Kota Ambon maupun Kemenag dalam melestarikan budaya Islam,” katanya.
Ia menambahkan, untuk melestarikan budaya-budaya keagamaan, harus dilakukan secada bersinergi, dari Kemenag, Pemkot, dan organisasi-organisasi keagamaan.
“Tidak bisa sendiri-sendiri. Harus bersama-sama, bergandengan tangan, berkolaborasi untuk memberikan atau menghidupkan kegiatan-kegiatan seperti ini, untuk generasi kita sebagai bekal bagi generasi penerus,” ujarnya.
Ia mengaku, kegiatan seperti Maulid festival, ini adalah kegiatan yang sangat positif dan dapat mendatangkan sebuah pembelajaran yang baik bagi generasi untuk mengenalkan Nabi Muhammad SAW kepada generasi.
“Sesuai dengan pesan dari Nabi Muhammad SAW, untuk mengajarkan kepada generasi penerus, ajarkan kapada anak-anakmu, cintai Nabimu, cintai keluarga Nabi, dan membaca Al-Quran. Itu pesan yang luar biasa. Pesan yang harus kita pegang teguh, untuk kita bina, kita didik generasi penerus ke dalam pendidikan Al-Qurna,“ ucap Hassannusi.
Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi peningkatan untuk mengenalkan Nabi kepada generasi penerus khsususnya muslim, mempraktekkan, dan bisa menjalankan apa yang dicontohkan oleh Nabid dalam kehidupan sehari-hari.
“Karena Beliau adalah contoh teladan, suri teladan yang sempurna bagi seluruh umat manusia, khsusunya Muslim,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Maulid festival, Rahmat mengatakan, sebelumnya, kegiatan ini sudah pernah dilakukan, namun hilang selama dua tahun karena COVID-19.
“Kami mencoba hidupkan kembali, mempertahankan kebiasaan orang Maluku, yaitu kebiasaan hadrat dalam momen-momen Maulid seperti ini,” katanya.
Ia menyebutkan, saat ini sudah sebanyak 42 tim yang mendaftar sebagai peserta dan masing-masing tim ada 40 orang.
“Sampai sekarang masih buka, karena lomba hadratnya nanti hari Minggu,” ujarnya.
Baca juga: Perayaan Maulid Nabi diharapkan membawa kerukunan di Maluku, begini pesan Ketua MUI AbdullAh Latuapo