Ambon (ANTARA) - Perayaan Maulid Nabi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku bersama ratusan warga Kota Ambon, diharapkan dapat membawa kerukunan dalam kehidupan masyarakat di Maluku.
“Dari perayaan Maulid Nabi hari ini, kami harapkan untuk seluruh masyarakat Indonesia, terutama di Maluku agar dapat hidup aman dan damai serta saling menghargai. Apa lagi Maluku kan terkenal sebagai kerukunan umat beragama yang selama ini kita junjung tinggi,” kata Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo di Ambon, Selasa.
Dikatakan, perayaan Maulid Nabi ini juga sebagai pengingat bagi umat Muslim, bagaimana agar dapat mengambil hikmah dari kehidupan Nabi Muhammad SAW dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Menag minta umat teladani Rasulullah dalam membangun kerukunan
Karena bagaimana pun juga pada dasarnya, kita manusia ini dicipatkan oleh Allah, oleh Tuhan adalah sebagai makhluk sosial, dan kita tidak bisa hidup masing-masing, ujarnya.
“Oleh karena itu, kebersamaan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ketika hidup di Kota Madinah, di mana di kota madinah itu adalah berbagai macam suku, berbagai macam etnis, berbagai macam agama, ada yahudi, nasrani, majusi, dan muslim, tapi mereka bisa hidup aman dan damai,” ia menambahkan.
Menurutnya, kehidupan yang penuh dengan keragaman dan perbedaan itu adalah merupakan anugerah tuhan.
“Oleh karena itu, mari kita jaga kehidupan kita di Indonesia ini, terutama untuk Maluku agar tetap aman dan damai, dan saling menghargai sesama,” pinta Latuapo.
Acara perayaan Maulid Nabi, ini digelar di pelataran Masjid Raya Al-Fatah Kota Ambon. Diikuti ratusan warga muslim dengan menggunakan busana putih.
Para ustaz dan ustazah bersama-sama dengan warga membacakan selawat kepada Nabi Muhammad SAW, diikuti juga dengan memainkan rebana. Tausiah juga diberikan oleh ustazah Khodijah Peggy Melati Sukma kepada para warga.
Baca juga: Gubernur Maluku: Maulid rekatkan persatuan dan solidaritas, teladani Nabi Muhammad SAW