Ambon (Antara Maluku) - Satuan pendidikan di Kota Ambon, Maluku, mencanangkan implementasi Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-2015 sebagai bentuk penyesuaian perangkat kurikulum.
Pencananangan implementasi kurikulum ditandai dengan apel bersama serta pembacaan deklarasi oleh guru dan siswa SD-SMA di Lapangan Merdeka, Selasa Pagi.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan apel bersama merupakan komitmen bersama penerapan Kurikulum 2013.
"Penerapan kurikulum akan berdampak pada perubahan paradigma yang meliputi rancangan aktivitas, perubahan sikap, kompetinsi diri, keterampilan dan kualitas," katanya.
Menurut dia, pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada 2004.
"Hal ini bukanlah sesuatu yang baru, tetpai dalam penerapannya harus dilakukan pengembangan yakni standar kompetensi lulusan, isi, standar proses dan penilaian . Seluruh standar harus dipahami dengan baik oleh guru, kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional," ujarnya.
Richard menyatakan penerapan kurikulum tersebut selain standar pendidikan ada delapan perubahan yang perlu diperhatikan bersama diantaranya konsep yang perlu dipahami oleh guru, buku pelajaran siswa dan buku pegangan guru.
Selain itu proses pembelajaran dengan pendekatan sainstifik, penilaian autentik yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
"Sebagai pendidik harus merasa terpanggil untuk terlibat dalam pengembangan tugas, dan berusaha untuk tidak tertinggal dengan pengembangan yang terkait tugas profesional," katanya.
Diakuinya, penerapan Kurikulum 2013 di Ambon, seluruh tenaga pendidik terpanggil pada tugas dan tanggung jawab masing-masing.
"Pihak yang bertanggung jawab yakni guru, kepala sekolah, dan pengawas. Tiga elemen ini hendaknya menjadi perhatian seluruh pihak baik pergurun tinggi, Disdikpora provinsi Maluku, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Maluku dan stakeholder," tandasnya.
Ia menambahkan, kecerdasan peserta didik tidak hanya dilihat dari intelektual, tetapi sikap, keterampilan serta kemampuan sosial, watak, budi pekerti dan kecintaan terhadap budaya dan Bahasa Indonesia.
"Tenaga pendidik dibabani tanggung jawab untuk mengantarkan pendidikan di Kota Ambon lebih berkualitas karena Ambon merupakan Ibu kota provinsi yang memiliki berbagai fasilitas untuk memperoleh akses pendidikan," kata Richard Louhenapessy.
Satuan Pendidikan Ambon Canangkan Penerapan Kurikulum 2013
Selasa, 15 Juli 2014 13:27 WIB