Sastrawan sekaligus penulis buku terkenal, Ratna Sarumpaet, meluncurkan novel berjudul "Maluku Kobaran Cintaku" dalam satu acara yang digelar di di pelataran monumen Gong Perdamaian Kota Ambon, Jumat malam. "Novel Maluku Kobaran Cintaku saya persembahkan untuk rakyat Maluku bertepatan dengan peringatan hari Hak Azasi Manusia (HAM) Internasional," kata Ratna Sarumpaet. Menurut dia, ide menulis novel itu muncul dari keinginannya memperkenalkan Maluku kepada dunia internasional dan sekaligus penegasan bahwa konflik sosial seperti yang pernah melanda daerah ini pada 1999-2003 tidak boleh terjadi di belahan dunia manapun. "Dari Monumen Gong perdamaian ini dan melalui novel Maluku Kobaran Cintaku, saya ingin mengatakan kepada dunia bahwa peradaban manusia jangan dikoyak-koyak hanya demi kepentingan sesaat," katanya. Novel setebal 512 halaman yang diterbitkan oleh penerbit Komodo Books tersebut berkisah tentang sekelompok anak muda (Mey, Aly, Melky Ridwan,Peter dan Aisah) yang terjebak dalam konflik yang menggerus kerukunan antarsuku dan agama. "Sebuah sejarah jangan dilupakan bahwa kepentingan segelintir orang mampu merobek tatanan hidup orang basudara  Kristen dan Islam yang dikenal dengan sebutan Pela dan Gandong itu." ujarnya. Dalam novelnya itu, Sarumpaet menghadirkan sosok generasi muda Maluku yang tidak ingin Pela Gandong terkoyak dan bertekad terus menyuarakan damai, kendati mereka harus berhadapan dengan kelompok-kelompok yang tidak menginginkan perdamaian. "Saya ingin mengatakan dalam novel ini tentang pentingnya manusia saling menghormati, tidak peduli apapun agama, ras da sukunya. Ini bukan soal siapa menang dan siapa kalah tetapi soal moral dan nilai kemanusian," kata Sarumpaet, yang juga seorang pegiat HAM. Buku bersampul biru yang melambangkan kesejukan itu nantinya akan diluncurkan secara nasional pada Pebruari 2011 di Jakarta. Setelah itu, novel Maluku Kobaran Cintaku juga akan dicetak dalam beberapa versi bahasa dan akan diluncurkan di Belanda pada Juli 2011. "Jadi buku ini bukan lagi menjadi milik orang Maluku dan Indonesia. Dengan membaca buku ini (masyarakat) dunia akan mengetahui bahwa Maluku itu memiliki budaya Pela dan Gandong yang tidak bisa di pisahkan oleh kepentingan apapun," tandas Sarumpaet. Menurut dia, novel tersebut juga akan dibagikan ke perpustakaan sekolah untuk dijadikan bahan bacaan siswa. Peluncuran novel Maluku Kobaran Cintaku dihadiri Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, yang menyatakan Pemprov Maluku menyambut baik peluncuran novel tersebut sebagai sebuah maha karya di penghujung tahun 2010. "Dari Gong perdamian ini, saya mengajak masyarakat Maluku untuk berkomitmen untuk lebih merekatkan hubungan persaudaraan dalam bingkai Pela dan Gandong," kata Ralahalu. Pada kesempatan tersebut, bintang iklan salah satu merk sabun terkena, Astika Hasiholan, yang juga putri Ratna Sarumpaet, bersama Jajang C Noer, wartawan senior Rudy Fofid dan sejumlah pemuda turut membacakan penggalan cerita dari Novel tersebut kepada warga kota yang memadati pelataran Gong perdamaian. Sebelum acara peluncuran, juga dilakukan bedah novel karya Ratna Sarumpaet tersebut, menghadirkan beberapa pembicara termasuk Doktor Tony Pariela dari Universitas Pattimura (Unpati), pengamat politik Universitas Paramadina, Ikshan Tualeka, dan Rudy Fofid.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010