Komisi penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku melatih kader-kader Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon menjadi Pendidik Sebaya HIV/Aids, guna mendorong upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus tersebut.

Digelar di Aula Desa Hunut, Kecamatan Teluk Ambon, Rabu, program pelatihan yang telah berlangsung sejak September 2021 menghadirkan Sekretaris KPA Maluku dr Sri Ananta Widhya Sopacua, Manajer Program KPA Maluku Chris Hutubessy dan staf Monev dan Data KPA Maluku Andre Sopulatu sebagai pemateri.

Kegiatan itu melibatkan 50 peserta kader PIK-R DPPKB Kota Ambon dari Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Baguala, Teluk Ambon dan Leitimur Selatan sebagai perwakilan untuk menjadi Pendidik Sebaya HIV/Aids yang bertugas untuk menyampaikan informasi terkait penularan virus itu kepada masyarakat dan kelompok-kelompok rentan.

dr Sri Ananta Widhya Sopacua mengatakan HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan menyebabkan Aids. Cara penularannya bisa melalui cairan sperma, vagina, darah dan air susu ibu. Kendati belum bisa disembuhkan, saat ini ada obat anti retroviral yang dapat menekan jumlah virus dalam darah dan memperbaiki kualitas hidup Orang Dengan HIV/Aids (ODHA).

Baca juga: YPM bangun jejaring dengan pers untuk penanggulangan HIV dan AIDS, perlu diwaspadai

HIV tidak menular karena bersentuhan, berjabat tangan, berenang bersama, berpelukan dan berciuman, menggunakan toilet atau kamar mandi bersama, makan dan minum bersama, ataupun memakai ponsel, handuk, sapu tangan dan bergantian pakaian, hidup serumah, bersin, batuk ataupun ludah, gigitan serangga dan pertemuan rapat.

Melainkan hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah terinfeksi HIV, ibu yang terinfeksi HIV pada anak yang dikandungnya, dan transfusi darah yang telah tercemar HIV, juga penggunaan jarum suntik bersama, tindik dan tato.

"Kewaspadaan terhadap penularan virus HIV tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan, tapi semua pihak. Kader PIK-R dipillih sebagai Pendidik Sebaya HIV/Aids karena aktif dalam berbagai program-program DPPKB Kota Ambon, sehingga bisa menjadi perpanjangan tangan dari dinas kesehatan," kata dia.

Dikatakannya lagi, tahapan alamiah infeksi HIV terdiri dari empat periode, yakni tertular virus (window period) dengan jangka waktu tiga hingga enam bulan, kemudian tahap tanpa gejala (HIV positif) berlangsung tiga hingga 10 tahun, tahap muncul gejala (Aids) selama satu tahun, dan stadium akhir atau tahap gelaja serius yang berakibat pada kematian penderita.

Penderita HIV/Aids bisa diketahui dari beberapa penyakit klinis, seperti pembesaran kelenjar getah bening di leher, jamur di lidah atau candidiasis oral, kanker yang menyebar ke seluruh permukaan tubuh dengan bintik menonjol keungu-unguan (Sarkoma Kaposi), dan berat badan menurun drastis atau wasting syndrome.

"Cara pencegahan HIV adalah tidak melakukan seks pranikah, bersikap setia dengan pasangan tetap, cegah dengan iman, hindari penggunaan narkoba suntik, edukasi, peralatan steril, dan lingkungan Kondusif," kata dr Sri Ananta Widhya Sopacua.

Baca juga: KPA Maluku upayakan pembangunan rumah singgah ODHA di Ambon

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021