Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi dua jenazah yang menjadi korban dalam kebakaran besar di pemukiman padat penduduk di Jalan Kapitan Yongker Soa Bali, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu pagi.
Seorang korban adalah lanjut usia (lansia) dan satu lainnya adalah pegawai bengkel. Berdasarkan data dari Pemadam Kebakaran Ambon di lokasi kebakaran, korban diidentifikasi bernama Sanduan (80) dan Sodik (40).
Jenazah korban yang berusia lanjut itu dievakuasi petugas pemadam kebakaran dari sebuah kamar di lantai dua rumah yang hangus terbakar. Proses evakuasi cukup sulit, karena seorang petugas pemadam harus meniti tangga alumunium kecil sambil memanggul jenazah, sedangkan lantai dan atap di bawahnya sudah roboh karena dilalap api.
Sejumlah warga sempat berteriak histeris karena melihat petugas hampir jatuh saat membawa turun jenazah ibu Sanduan.
Baca juga: Dua warga meninggal dalam kebakaran di Soa Bali Kota Ambon
Keluarga pemilik rumah yang terbakar mengatakan korban berada di lantai dua dan tidak sempat diselamatkan.
"Kalau korban yang di lantai atas itu sudah pasti adik laki-laki saya punya mertua. Usianya 80 tahun, namanya Sanduan," kata Ali Ohorella, keluarga korban kepada ANTARA di lokasi kejadian.
Sedangkan, korban kedua bernama Sodik (40), pegawai bengkel motor yang juga terbakar. Jenazah korban sulit dikeluarkan karena terhimpit di struktur bangunan tua yang terbakar.
Ali Ohorella menjelaskan bangunan yang terbakar merupakan rumah tua milik keluarganya yang dibagi untuk rumah pribadi, dan sebagian disewakan untuk rumah kos dan bengkel motor. Seluruh bangunan di atas tanah seluas sekitar 250 meter persegi itu ludes terbakar.
Konstruksi bangunan itu disebut warga setempat sebagai rumah kancing, terbuat dari kayu dan anyaman bambu yang diplester dengan kapur dan semen. Bangunan itu tahan gempa, namun cepat terbakar api.
"Rumah ini sudah sangat tua, sudah ada sebelum saya lahir," kata Ali.
Baca juga: Kebakaran di Pasar Sentral Wosi Manokwari Papua Barat, begini kronologinya
Berdasarkan keterangan warga lainnya yang jadi saksi mata, api mulai terlihat sekitar pukul 06.10 WIT dari bangunan bengkel motor. "Api pertama terlihat dari bengkel, cepat membesar dan menjalar ke bangunan lainnya," kata Yus Uluputi, warga yang jadi saksi mata.
Ia mengatakan sempat mendobrak salah satu pintu untuk membantu korban di bengkel, tapi asap terlalu pekat dan hawa sudah sangat panas karena api cepat merambat lewat plafon bangunan.
"Asap sudah pekat dan warnanya hitam dari bengkel," katanya.
Pemadam kebakaran mengerahkan enam unit mobil pemadam dan baru bisa menjinakkan api sekitar pukul 09.00 WIT. Sejumlah petugas polisi juga terlihat di lokasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Baca juga: Kios BBM eceran terbakar di Ambon, kerugian ratusan juta
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Seorang korban adalah lanjut usia (lansia) dan satu lainnya adalah pegawai bengkel. Berdasarkan data dari Pemadam Kebakaran Ambon di lokasi kebakaran, korban diidentifikasi bernama Sanduan (80) dan Sodik (40).
Jenazah korban yang berusia lanjut itu dievakuasi petugas pemadam kebakaran dari sebuah kamar di lantai dua rumah yang hangus terbakar. Proses evakuasi cukup sulit, karena seorang petugas pemadam harus meniti tangga alumunium kecil sambil memanggul jenazah, sedangkan lantai dan atap di bawahnya sudah roboh karena dilalap api.
Sejumlah warga sempat berteriak histeris karena melihat petugas hampir jatuh saat membawa turun jenazah ibu Sanduan.
Baca juga: Dua warga meninggal dalam kebakaran di Soa Bali Kota Ambon
Keluarga pemilik rumah yang terbakar mengatakan korban berada di lantai dua dan tidak sempat diselamatkan.
"Kalau korban yang di lantai atas itu sudah pasti adik laki-laki saya punya mertua. Usianya 80 tahun, namanya Sanduan," kata Ali Ohorella, keluarga korban kepada ANTARA di lokasi kejadian.
Sedangkan, korban kedua bernama Sodik (40), pegawai bengkel motor yang juga terbakar. Jenazah korban sulit dikeluarkan karena terhimpit di struktur bangunan tua yang terbakar.
Ali Ohorella menjelaskan bangunan yang terbakar merupakan rumah tua milik keluarganya yang dibagi untuk rumah pribadi, dan sebagian disewakan untuk rumah kos dan bengkel motor. Seluruh bangunan di atas tanah seluas sekitar 250 meter persegi itu ludes terbakar.
Konstruksi bangunan itu disebut warga setempat sebagai rumah kancing, terbuat dari kayu dan anyaman bambu yang diplester dengan kapur dan semen. Bangunan itu tahan gempa, namun cepat terbakar api.
"Rumah ini sudah sangat tua, sudah ada sebelum saya lahir," kata Ali.
Baca juga: Kebakaran di Pasar Sentral Wosi Manokwari Papua Barat, begini kronologinya
Berdasarkan keterangan warga lainnya yang jadi saksi mata, api mulai terlihat sekitar pukul 06.10 WIT dari bangunan bengkel motor. "Api pertama terlihat dari bengkel, cepat membesar dan menjalar ke bangunan lainnya," kata Yus Uluputi, warga yang jadi saksi mata.
Ia mengatakan sempat mendobrak salah satu pintu untuk membantu korban di bengkel, tapi asap terlalu pekat dan hawa sudah sangat panas karena api cepat merambat lewat plafon bangunan.
"Asap sudah pekat dan warnanya hitam dari bengkel," katanya.
Pemadam kebakaran mengerahkan enam unit mobil pemadam dan baru bisa menjinakkan api sekitar pukul 09.00 WIT. Sejumlah petugas polisi juga terlihat di lokasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Baca juga: Kios BBM eceran terbakar di Ambon, kerugian ratusan juta
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021