Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon melakukan sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka pekan imunisasi dunia pada 2022.
BIAN akan dilaksanakan pada Mei 2022, sehingga perlu disosialisasikan di berbagai tempat seperti sekolah, rumah ibadah, serta lintas sektor agar seluruh elemen terkait bisa bekerja sama menyukseskan BIAN, " kata Kepala Dinkes kota Ambon, Wendy Pelupessy, Jumat.
Ia mengatakan, cakupan imunisasi anak menurun akibat pandemi COVID-19, sehingga membuat orang tua atau wali enggan ke fasilitas kesehatan (Faskes) karena takut tertular COVID-19.
Anak -anak berisiko lebih besar tertular penyakit sehingga dapat dicegah dengan imunisasi seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
"Bulan depan itu kita akan sasar anak usia di bawah 2 tahun, untuk menerima vaksin BCG , terutama anak- anak yang belum dapat imunisasi lengkap," ujar Wendy.
Selama periode BIAN, satu dosis imunisasi campak-rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah.
Satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 5 tahun.
"Suksesnya pelaksanaan BIAN tidak terlepas dari kerja sama para orang tua, keluarga, pemerintah, dan Puskesmas sehingga apa yang kita harapkan bersama bisa tercapai dengan baik," kata Wendy.
Pihaknya menghimbau semua orang tua untuk memeriksa Buku KIA (Kesehatan Ibu Anak) dan memastikan jadwal imunisasi anak tepat waktu.
"Tidak boleh ada anak yang menderita penyakit serius yang dapat dicegah dengan imunisasi," tandas Wendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
BIAN akan dilaksanakan pada Mei 2022, sehingga perlu disosialisasikan di berbagai tempat seperti sekolah, rumah ibadah, serta lintas sektor agar seluruh elemen terkait bisa bekerja sama menyukseskan BIAN, " kata Kepala Dinkes kota Ambon, Wendy Pelupessy, Jumat.
Ia mengatakan, cakupan imunisasi anak menurun akibat pandemi COVID-19, sehingga membuat orang tua atau wali enggan ke fasilitas kesehatan (Faskes) karena takut tertular COVID-19.
Anak -anak berisiko lebih besar tertular penyakit sehingga dapat dicegah dengan imunisasi seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
"Bulan depan itu kita akan sasar anak usia di bawah 2 tahun, untuk menerima vaksin BCG , terutama anak- anak yang belum dapat imunisasi lengkap," ujar Wendy.
Selama periode BIAN, satu dosis imunisasi campak-rubella akan diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah.
Satu atau lebih jenis imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak usia kurang dari 5 tahun.
"Suksesnya pelaksanaan BIAN tidak terlepas dari kerja sama para orang tua, keluarga, pemerintah, dan Puskesmas sehingga apa yang kita harapkan bersama bisa tercapai dengan baik," kata Wendy.
Pihaknya menghimbau semua orang tua untuk memeriksa Buku KIA (Kesehatan Ibu Anak) dan memastikan jadwal imunisasi anak tepat waktu.
"Tidak boleh ada anak yang menderita penyakit serius yang dapat dicegah dengan imunisasi," tandas Wendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022