PLN berkomitmen mendukung transisi energi melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di antaranya melalui kesiapan pengembangan EBT berkapasitas 454,42 Mega Watt (MW) di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan energi yang lebih bersih dan hijau di Maluku dan Maluku Utara serta sebagai upaya mencapai karbon neutral di tahun 2060," ujar General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara, Selasa.
Ia mengatakan, sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 -2030, rencana pembangunan pembangkit EBT tersebut tersebar di dua provinsi yakni Provinsi Maluku sebanyak 21 lokasi dan Provinsi Maluku Utara sebanyak 13 lokasi.
"EBT tersebut terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 185,17 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) 60 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 209,25 MW, " katanya.
Baca juga: Dua instansi pemerintah di Buru beralih jadi pelanggan premium PLN
PLN kata dia, sementara memprogramkan dedieselisasi dengan mengganti sebanyak 33 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 94,33 MW yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara menjadi Pembangkit EBT/PLTS.
"Langkah dedieselisasi ini merupakan upaya PLN untuk menghadirkan listrik yang ramah lingkungan atau upaya substitusi pembangkit listrik yang mengonsumsi BBM ke pembangkit yang memanfaatkan EBT yang ramah lingkungan, " kata Adams
Ia menjelaskan, langkah ini juga menjadi upaya perseroan mengeksplorasi sumber energi ramah lingkungan serta menggali potensi energi setempat yang bisa dikembangkan di masa mendatang.
"Ini adalah upaya dari PLN untuk meningkatkan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, sesuai dengan semangat Transformasi kami, yaitu Green, " ujarnya.
Baca juga: Ombudsman Maluku apresiasi pemulihan sistem kelistrikan Maluku, begini penjelasannya
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pattimura, Pieter Berhitu, menyatakan, Provinsi Maluku memiliki potensi yang baik untuk pemanfaatan EBT dengan melihat kondisi geografis dan sumber daya alam yang tersedia.
Ia menilai, dengan laut yang sangat luas disertai dengan ribuan pulau kecil beserta pedalaman dan daerah pesisir, Provinsi Maluku memiliki potensi pemanfaatan EBT berupa energi surya, angin, panas bumi dan energi arus laut.
"Tetapi hal ini perlu sinergi dan kolaborasi yang baik antara PLN dengan para stakeholder untuk dapat mewujudkan rencana yang telah dipaparkan PLN tersebut", katanya.
Baca juga: PLN dukung pariwisata Pulau Magaliho di Maluku Utara, dorong electrifying tourism
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan energi yang lebih bersih dan hijau di Maluku dan Maluku Utara serta sebagai upaya mencapai karbon neutral di tahun 2060," ujar General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara, Selasa.
Ia mengatakan, sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 -2030, rencana pembangunan pembangkit EBT tersebut tersebar di dua provinsi yakni Provinsi Maluku sebanyak 21 lokasi dan Provinsi Maluku Utara sebanyak 13 lokasi.
"EBT tersebut terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 185,17 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) 60 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 209,25 MW, " katanya.
Baca juga: Dua instansi pemerintah di Buru beralih jadi pelanggan premium PLN
PLN kata dia, sementara memprogramkan dedieselisasi dengan mengganti sebanyak 33 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 94,33 MW yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara menjadi Pembangkit EBT/PLTS.
"Langkah dedieselisasi ini merupakan upaya PLN untuk menghadirkan listrik yang ramah lingkungan atau upaya substitusi pembangkit listrik yang mengonsumsi BBM ke pembangkit yang memanfaatkan EBT yang ramah lingkungan, " kata Adams
Ia menjelaskan, langkah ini juga menjadi upaya perseroan mengeksplorasi sumber energi ramah lingkungan serta menggali potensi energi setempat yang bisa dikembangkan di masa mendatang.
"Ini adalah upaya dari PLN untuk meningkatkan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, sesuai dengan semangat Transformasi kami, yaitu Green, " ujarnya.
Baca juga: Ombudsman Maluku apresiasi pemulihan sistem kelistrikan Maluku, begini penjelasannya
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pattimura, Pieter Berhitu, menyatakan, Provinsi Maluku memiliki potensi yang baik untuk pemanfaatan EBT dengan melihat kondisi geografis dan sumber daya alam yang tersedia.
Ia menilai, dengan laut yang sangat luas disertai dengan ribuan pulau kecil beserta pedalaman dan daerah pesisir, Provinsi Maluku memiliki potensi pemanfaatan EBT berupa energi surya, angin, panas bumi dan energi arus laut.
"Tetapi hal ini perlu sinergi dan kolaborasi yang baik antara PLN dengan para stakeholder untuk dapat mewujudkan rencana yang telah dipaparkan PLN tersebut", katanya.
Baca juga: PLN dukung pariwisata Pulau Magaliho di Maluku Utara, dorong electrifying tourism
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022