Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menggelar rapat koordinasi untuk melakukan revitalisasi terhadap empat bahasa daerah setempat.
"Tahun 2022 ini akan merevitalisasi empat bahasa daerah, yaitu bahasa daerah Ternate di Kota Ternate, bahasa Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara, bahasa Makian Timur atau Makian Dalam di Kabupaten Halmahera Selatan, dan bahasa Sula di Kabupaten Kepulauan Sula," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara Arie Andrasyah Isa di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke-17, yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah di 12 Provinsi sejak tanggal 22 Februari 2022.
Ia mengatakan Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang menjadi target program tersebut.
Baca juga: Kantor Bahasa nobatkan enam finalis Duta Bahasa Maluku, semoga bisa harumkan nama daerah
Arie menuturkan tidak semua revitalisasi bahasa daerah dilaksanakan di Maluku Utara. Daerah 19 bahasa daerah di Maluku Utara, hanya empat bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi dengan berbagai pertimbangan.
"Revitalisasi keempat bahasa daerah tersebut karena jumlah penuturnya masih banyak dan pertimbangan perkembangan historis, serta pertimbangan hal-hal pendukung lainnya," ujarnya.
Rakor bahasa daerah dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Samsuddin A. Kadir.
Kegiatan yang dijadwalkan selama tiga hari, 4-6 Juli 2022 itu, melibatkan antara lain pers, instansi pemerintah, akademisi, guru, tokoh budaya, komunitas, dan para pemangku kepentingan di Maluku Utara.
Rakor juga sebagai langkah awal menjalin komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, para akademisi, budayawan, pelaku, dan pengembang bahasa daerah di Maluku Utara.
"Selain itu, tahapan ini menjadi ajang untuk memberikan komitmen bersama dalam mendukung ikhtiar pelestarian bahasa daerah di Maluku Utara," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tidore Kepulauan segera distribusikan Kamus Bahasa Tidore, efektifkan muatan lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Tahun 2022 ini akan merevitalisasi empat bahasa daerah, yaitu bahasa daerah Ternate di Kota Ternate, bahasa Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara, bahasa Makian Timur atau Makian Dalam di Kabupaten Halmahera Selatan, dan bahasa Sula di Kabupaten Kepulauan Sula," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara Arie Andrasyah Isa di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke-17, yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah di 12 Provinsi sejak tanggal 22 Februari 2022.
Ia mengatakan Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang menjadi target program tersebut.
Baca juga: Kantor Bahasa nobatkan enam finalis Duta Bahasa Maluku, semoga bisa harumkan nama daerah
Arie menuturkan tidak semua revitalisasi bahasa daerah dilaksanakan di Maluku Utara. Daerah 19 bahasa daerah di Maluku Utara, hanya empat bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi dengan berbagai pertimbangan.
"Revitalisasi keempat bahasa daerah tersebut karena jumlah penuturnya masih banyak dan pertimbangan perkembangan historis, serta pertimbangan hal-hal pendukung lainnya," ujarnya.
Rakor bahasa daerah dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Samsuddin A. Kadir.
Kegiatan yang dijadwalkan selama tiga hari, 4-6 Juli 2022 itu, melibatkan antara lain pers, instansi pemerintah, akademisi, guru, tokoh budaya, komunitas, dan para pemangku kepentingan di Maluku Utara.
Rakor juga sebagai langkah awal menjalin komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, para akademisi, budayawan, pelaku, dan pengembang bahasa daerah di Maluku Utara.
"Selain itu, tahapan ini menjadi ajang untuk memberikan komitmen bersama dalam mendukung ikhtiar pelestarian bahasa daerah di Maluku Utara," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Tidore Kepulauan segera distribusikan Kamus Bahasa Tidore, efektifkan muatan lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022