Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends, meminta pemerintah daerah di Provinsi Maluku berkolaborasi untuk meningkatkan kemandirian wirausaha baru, khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM), karena mereka dinilai berdampak besar terhadap pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
"Diperlukan kolaborasi cerdas semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah provinsi maupun Kabupaten/kota untuk meningkatkan kemandirian wirausaha baru IKM di masing-masing daerah," kata Mercy Barends di Ambon, Rabu (6/7).
Mercy yang berkolaborasi dengan Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar bimbingan teknis kepada 220 wirausaha baru IKM di empat kabupaten/kota di Maluku yang berlangsung sejak Rabu (5/7), yakni Kota Ambon (40 orang), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak 40 orang, Kepulauan Tanimbar (60 orang) dan Kepulauan Aru sebanyak 80 orang.
Bimtek seperti itu, diakuinya sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sekaligus menjadi bekal bagi mereka dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Dengan berbagai pelatihan dan peningkatan ketrampilan teknis maka wirausaha baru IKM akan semakin tangguh menghasilkan peluang usaha, menghasilkan produk berkualitas serta mampu mengankses dan bersaing di pasar secara fisik maupun dalam jaringan (daring).
"Bimtek yang dilakukan seperti ini tidak hanya berdampak terhadap ketrampilan teknis wirausaha baru IKM tetapi secara umum meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga dan lingkungan sekitar, serta menghasilkan tenaga kerja baru yang mandiri mandiri khususnya di empat kabupaten/kota di Maluku," katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI Mercy Barends salurkan 1.000 paket kebutuhan pokok di Ambon
Pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian di setiao kabupaten/kota diingatkan untuk melakukan pendampingan secara berkesinambungan dan tepat sasaran, memperkuat upaya pemberdayaan, ikut membantu mengakses modal, tenaga kerja, serta akses pemasaran produk, disamping suasana kondusif bagi pertumbuhan wirausaha baru IKM di masing-masing wilayah.
Dia juga berharap para pelaku usaha yang mengikuti bimtek itu dapat menjadi mandiri sekaligus role model bagi pengembangan wirausaha baru IKM di provinsi Maluku, sekaligus menjadi best practices berbasis kepulauan.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu memandang kondisi pandemi COVID-19 yang semakin teratasi, hendaknya menjadi peluang besar bagi kebangkitan usaha kecil dan menengah di provinsi Maluku agar tampil sebagai wirausaha mandiri dan berdaya saing.
Baca juga: Puan Maharani & Mercy Barends bantu 2.000 paket kebutuhan warga Maluku
Bimtek tahap pertama yang dikhususnya di Kota Ambon, kabupaten SBB, Kepulauan Aru an Kepulauan Tanimbar, mengintegrasikan sembilan jenis pelatihan, diikuti kaum ibu, pemuda, lulusan perguruan tinggi serta pelaku industri rumah tangga serta industri kecil.
Bimtek di Kota Ambon diikuti 40 peserta dengan dua jenis pelatihan yakni ikan asap cair dan daur ulang limbah, di Kabupaten SBB (40 pelaku usaha) khusus untuk kerajinan plastik dan perbaikan elektronik.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar diikuti 60 peserta untuk pengolahan pangan berbasis hasil laut, anyaman daun lontar dan perbaikan mesin motor tempel, sedangkan Kepulauan Aru dengan jumlah peserta terbanyak yakni 80 orang dikhususkan untuk pengelolaan daging ikan, anyaman lidi, perbaikan telepon seluler serta reparasi mesin kapal angkutan.
Baca juga: Mercy Barends bantu revitalisasi tanaman pala dan cengkeh di MBD
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Diperlukan kolaborasi cerdas semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah provinsi maupun Kabupaten/kota untuk meningkatkan kemandirian wirausaha baru IKM di masing-masing daerah," kata Mercy Barends di Ambon, Rabu (6/7).
Mercy yang berkolaborasi dengan Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar bimbingan teknis kepada 220 wirausaha baru IKM di empat kabupaten/kota di Maluku yang berlangsung sejak Rabu (5/7), yakni Kota Ambon (40 orang), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebanyak 40 orang, Kepulauan Tanimbar (60 orang) dan Kepulauan Aru sebanyak 80 orang.
Bimtek seperti itu, diakuinya sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sekaligus menjadi bekal bagi mereka dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Dengan berbagai pelatihan dan peningkatan ketrampilan teknis maka wirausaha baru IKM akan semakin tangguh menghasilkan peluang usaha, menghasilkan produk berkualitas serta mampu mengankses dan bersaing di pasar secara fisik maupun dalam jaringan (daring).
"Bimtek yang dilakukan seperti ini tidak hanya berdampak terhadap ketrampilan teknis wirausaha baru IKM tetapi secara umum meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga dan lingkungan sekitar, serta menghasilkan tenaga kerja baru yang mandiri mandiri khususnya di empat kabupaten/kota di Maluku," katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI Mercy Barends salurkan 1.000 paket kebutuhan pokok di Ambon
Pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian di setiao kabupaten/kota diingatkan untuk melakukan pendampingan secara berkesinambungan dan tepat sasaran, memperkuat upaya pemberdayaan, ikut membantu mengakses modal, tenaga kerja, serta akses pemasaran produk, disamping suasana kondusif bagi pertumbuhan wirausaha baru IKM di masing-masing wilayah.
Dia juga berharap para pelaku usaha yang mengikuti bimtek itu dapat menjadi mandiri sekaligus role model bagi pengembangan wirausaha baru IKM di provinsi Maluku, sekaligus menjadi best practices berbasis kepulauan.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu memandang kondisi pandemi COVID-19 yang semakin teratasi, hendaknya menjadi peluang besar bagi kebangkitan usaha kecil dan menengah di provinsi Maluku agar tampil sebagai wirausaha mandiri dan berdaya saing.
Baca juga: Puan Maharani & Mercy Barends bantu 2.000 paket kebutuhan warga Maluku
Bimtek tahap pertama yang dikhususnya di Kota Ambon, kabupaten SBB, Kepulauan Aru an Kepulauan Tanimbar, mengintegrasikan sembilan jenis pelatihan, diikuti kaum ibu, pemuda, lulusan perguruan tinggi serta pelaku industri rumah tangga serta industri kecil.
Bimtek di Kota Ambon diikuti 40 peserta dengan dua jenis pelatihan yakni ikan asap cair dan daur ulang limbah, di Kabupaten SBB (40 pelaku usaha) khusus untuk kerajinan plastik dan perbaikan elektronik.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar diikuti 60 peserta untuk pengolahan pangan berbasis hasil laut, anyaman daun lontar dan perbaikan mesin motor tempel, sedangkan Kepulauan Aru dengan jumlah peserta terbanyak yakni 80 orang dikhususkan untuk pengelolaan daging ikan, anyaman lidi, perbaikan telepon seluler serta reparasi mesin kapal angkutan.
Baca juga: Mercy Barends bantu revitalisasi tanaman pala dan cengkeh di MBD
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022