Ambon (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku melakukan pendampingan bagi lima pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk siap ekspor produk ke luar negeri.
"Di tahun 2025 kita fokus ke lima pelaku IKM dan UMKM potensial yang siap ekspor, dari segi produk, kemasan, olahan sudah siap untuk kemudian akan didampingi proses ekspor," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Maluku Zaenab Usemahu di Ambon , Kamis.
Produk yang akan diekspor pada 2024 antara lain berupa mie sehat cempaka sebagai olahan pangan dari bahan sagu, dan minyak kayu putih. Pada 2024, ikan cakalang yang diawetkan telah diekspor ke Korea Selatan pada 2024.
Zaenab menuturkan pihaknya berkolaborasi melalui layanan klinik ekspor untuk membantu pelaku UMKM menembus pasar ekspor dan melakukan pembinaan terhadap UMKM agar produknya siap bersaing dengan produk unggulan negara lain, dan harus sesuai standar negara tujuan.
Dalam proses pendampingan tersebut, pihaknya mengikutsertakan pelaku IKM dan UMKM dalam pameran Tren Ekspor Indonesia (TEI) yang dilaksanakan setiap tahun pada Oktober.
Hingga 2023 kurang lebih 12 UMKM di Provinsi Maluku telah dilibatkan mengikuti pameran, dengan setiap tahun dua pelaku UMKM ikut dalam pameran Tren Ekspor Indonesia (TEI).
Tahapan mengikuti TEI, pelaku UMKM ikut dalam seleksi proses perizinan, untuk melihat apakah produk mereka layak untuk ekspor bersaing dengan negara lain.
"Tahun 2023 kami mengikutsertakan dua pelaku UMKM di pameran dengan menampilkan komoditi biji pala dan minyak kayu putih," ujarnya.