Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun dan Wali Kota Tual, Adam Rahayaan sama-sama mengakui Gubernur Maluku Murad Ismail telah berjasa bagi dua daerah otonom di Kepulauan Kei Provinsi Maluku, sehingga pantas diberi gelar sebagai anak adat Suku Kei.
Pengakuan tersebut dikemukakan Bupati Malra dan Wali Kota Tual dalam sambutannya usai pemberian gelar adat Kei kepada Gubernur sebagai Vis Bad dan Widya Pratiwi Murad sebagai Dit Evav oleh Majelis Adat Suku Kei di Rumah Rat Famur Danar, Jumat (21/7).
"Gelar ini diberikan pasti ada alasannya, alasan adalah Gubernur Murad telah memberikan dukungan kepada saya selaku Bupati Malra dan Wailkota Tual, salah satunya sehingga ada rekomendasi-rekomendasi kepada kami untuk selanjutnya dibawah ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian-Kementerian dalam rangka pembangunan di dua daerah ini," ungkap Thaher.
Kata Thaher, adanya peristiwa ini, karena saya sengaja meminta kepada Dewan Raja Suku Kei, untuk apa yang harus kita berikan kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail atas jasanya yang telah diberikannya kepada daerah ini.
"Maka, sebagai bentuk ucapan terima kasih, sehingga hari ini, kita kasih hati kita, dengan gelar Vis Bad kepada Gubernur dan Dit kepada Ibu Widya," tandas Thaher.
Baca juga: Gubernur Maluku Murad Ismail Dikukuhkan dan Diterima Sebagai Anak Adat Kei
Jadi, tegas Thaher, hari ini saya mau katakan kepada kita masyarakat Suku Kei dimana saja berada bahwa Gubernur Maluku Murad Ismail dan Ibu Widya Pratiwi Murad bukan orang lain, tapi anak suku Kei.
Hal senada disampaikan Wali Kota Tual, Adam Rahayaan, "jasa berupa rekomendasi telah diberikan Gubernur Maluku Murad Ismail sehingga adanya program pembangunan juga di Kota Tual,".
Sehingga, lanjut Adam, pengukuhan ini, kita sebagai anak adat sudah pasti paham, bahwa dalam kepentingan apa saja, beliau adalah abang atau kakak kita, dimana sudah pasti dalam kepentingan dan keperluan apapun kedepan, kita ada, kalau bukan kita siapa lagi.
"Saya berkewajiban dan membiasakan diri menyebut Koyaan (Kakak Tertua) karena kita sudah kukuhkan beliau, dan kita harus tahu bahwa beliau saat ini adalah abang atau kakak kita." tutup Adam.
Baca juga: Malra suguhkan kuliner hingga potensi pariwisata lewat VR-3D di APKASI Otonomi Expo 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Pengakuan tersebut dikemukakan Bupati Malra dan Wali Kota Tual dalam sambutannya usai pemberian gelar adat Kei kepada Gubernur sebagai Vis Bad dan Widya Pratiwi Murad sebagai Dit Evav oleh Majelis Adat Suku Kei di Rumah Rat Famur Danar, Jumat (21/7).
"Gelar ini diberikan pasti ada alasannya, alasan adalah Gubernur Murad telah memberikan dukungan kepada saya selaku Bupati Malra dan Wailkota Tual, salah satunya sehingga ada rekomendasi-rekomendasi kepada kami untuk selanjutnya dibawah ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian-Kementerian dalam rangka pembangunan di dua daerah ini," ungkap Thaher.
Kata Thaher, adanya peristiwa ini, karena saya sengaja meminta kepada Dewan Raja Suku Kei, untuk apa yang harus kita berikan kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail atas jasanya yang telah diberikannya kepada daerah ini.
"Maka, sebagai bentuk ucapan terima kasih, sehingga hari ini, kita kasih hati kita, dengan gelar Vis Bad kepada Gubernur dan Dit kepada Ibu Widya," tandas Thaher.
Baca juga: Gubernur Maluku Murad Ismail Dikukuhkan dan Diterima Sebagai Anak Adat Kei
Jadi, tegas Thaher, hari ini saya mau katakan kepada kita masyarakat Suku Kei dimana saja berada bahwa Gubernur Maluku Murad Ismail dan Ibu Widya Pratiwi Murad bukan orang lain, tapi anak suku Kei.
Hal senada disampaikan Wali Kota Tual, Adam Rahayaan, "jasa berupa rekomendasi telah diberikan Gubernur Maluku Murad Ismail sehingga adanya program pembangunan juga di Kota Tual,".
Sehingga, lanjut Adam, pengukuhan ini, kita sebagai anak adat sudah pasti paham, bahwa dalam kepentingan apa saja, beliau adalah abang atau kakak kita, dimana sudah pasti dalam kepentingan dan keperluan apapun kedepan, kita ada, kalau bukan kita siapa lagi.
"Saya berkewajiban dan membiasakan diri menyebut Koyaan (Kakak Tertua) karena kita sudah kukuhkan beliau, dan kita harus tahu bahwa beliau saat ini adalah abang atau kakak kita." tutup Adam.
Baca juga: Malra suguhkan kuliner hingga potensi pariwisata lewat VR-3D di APKASI Otonomi Expo 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022