Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku meningkatkan tata kelola bank daerah untuk menunjang pembangunan di daerah itu.
“Kita memiliki peluang pasar, sumber daya manusia yang mendukung juga tersedia dan kita punya regulasi yang kondusif, untuk mendukung industri perbankan, tapi kalau tata kelola kita salah atau buruk maka kita tidak bisa berharap mendapatkan hasil yang baik,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Jumat.
Hal itu dikatakannya dalam forum rapat kerja PT Bank Maluku-Maluku Utara tahun 2025 di Kota Ambon.
Sebagai pemegang saham pengendali, Gubernur Hendrik menyampaikan posisi Maluku di tengah perang dagang global.
“Saat ini Maluku tidak baik-baik saja, karena berada dalam kondisi ekonomi yang penuh dengan tantangan. Kebijakan perang dagang penerapan tarif yang sangat tinggi antara Amerika dan Tiongkok, dan berimplikasi kepada begitu banyak negara, salah satunya Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, perang dagang ini berpengaruh kepada Maluku sebab dengan menerapkan tarif yang tinggi, produk kemaritiman yang diekspor ke Amerika mengalami masalah yang tidak mudah diselesaikan.
“Kami berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan lobi yang dilakukan mudah-mudahan Amerika bisa memberlakukan Indonesia sedikit berbeda,” ujar Gubernur Hendrik.
Dengan kondisi yang krisis secara ekonomi, gubernur mengarahkan untuk memastikan tata kelola harus bisa dilakukan dengan baik, karena tata kelola bank ini menjadi salah satu Top Prioritas baginya sebagai pemegang saham pengendali.
“Dalam konteks tata kelola ini saya meminta kesadaran kita semua untuk memiliki rasa kebersamaan soal manajemen lokal, di antara semua pihak stakeholder yang ada di Bank Maluku Maluku Utara ini, kita tidak bisa bergerak sendiri, saya minta harus ada rasa kebersamaan, saling menopang, saling membutuhkan, dan jangan ada ego sektoral, bekerjalah sebagai suatu kesatuan,” tegasnya.
Dalam penerapan tata kelola ini, Lewerissa menjelaskan bahwa tata kelola ini dipengaruhi oleh moral hazard, dan ia meminta agar semua unsur di Bank Maluku Maluku Utara agar meminimalisir moral hazard sehingga tidak mempengaruhi kinerja.
Lewerissa juga meminta kepada Bank Maluku-Maluku Utara untuk meningkatkan performa atau kinerja Bank, mengacu dari Triwulan I dengan performanya yang positif.
Ia memperhatikan lebih khusus untuk penghimpunan dana, yang mana harus dilakukan lebih agresif, serta untuk penyaluran kredit harus selektif dan dipastikan tersalur secara maksimal dengan pengelolaan yang hati-hati.
Terlebih lagi dalam menghadapi era digitalisasi dan kemajuan IT, Gubernur menjelaskan Bank Maluku Maluku Utara harus melakukan adopsi teknologi atau inovasi.
“Mau tidak mau saya minta teknologi tolong dikembangkan, jadi tolong pastikan peningkatan inovasi sebagai modal untuk meningkatkan performance dari Bank Maluku Maluku Utara, kalau ada sistem baru yang harus digunakan tapi jika menguntungkan kenapa tidak untuk diterapkan,” jelasnya.