Dinas Pertanian (Distan) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengupayakan agar kebutuhan dan ketersediaan pangan terutama sayuran di Kota Ternate bisa dipenuhi oleh petani lokal di wilayah tersebut.
"Saya optimistis petani lokal dapat memenuhi kebutuhan tomat dan sayur-mayur lainnya untuk memasok sejumlah pasar di Ternate dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, karena sekitar 10 ribu tanaman tomat yang ditanam di beberapa titik sudah mulai panen," kata Kadis Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly di Ternate, Sabtu.
Dia menyatakan, saat ini, petani lokal seperti di kawasan Ternate Barat telah fokus mengembangkan tanaman hortikultura.
Oleh karena itu, kendati petani lokal belum bisa memenuhi ketersediaan kebutuhan pangan secara keseluruhan di Kota Ternate, tetapi mereka telah membantu memenuhi ketersediaan pasokan yang sebagian besar didatangkan dari Pulau Halmahera maupun Sulawesi bagian lain.
Baca juga: Wapres katakan Pemerintah terus tingkatkan kesejahteraan petani sawit
Dinas Pertanian sendiri saat ini fokus mengembangkan sejumlah kelompok tani yang aktif menanam tanaman hortikultura, terutama di kawasan Ternate Barat dan Pulau Ternate dan berdasarkan laporan kelompok tani yang aktif, mereka yang melakukan penanaman ini ada sekitar 20 kelompok tani.
Dinas Pertanian juga mendukung berbagai sarana infrastruktur bagi petani seperti membangun jalan tani dan irigasi sumur air dangkal di kawasan perkebunan untuk mewujudkan program pengembangan ekonomi kreatif.
Selain itu, untuk pembuatan jalan tani dan sumur air dangkal akan dikerjakan oleh kelompok tani di kawasan perkebunan guna dikembangkan menjadi tempat agrowisata baru dan pembangunan jalan tani ini untuk mengembangkan berbagai potensi perkebunan milik kelompok tani.
Baca juga: Teten Masduki sampaikan petani sawit senang peroleh nilai tambah minyak makan merah
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malut, Eko Iriyanto menyatakan, berdasarkan data statistik, untuk inflasi pangan Malut mencapai 5,2 persen, sehingga dibutuhkan kolaborasi dalam upaya mengantisipasi ketergantungan pangan dari daerah lain.
"Kami melihat, untuk kebutuhan pangan dan sayur-mayur khususnya di Kota Ternate sangat bergantung pada daerah lain seperti Sulawesi, Halmahera, dan Jawa, sehingga masyarakat harus terus diajak memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai kebutuhan pangan, demi mengantisipasi krisis kebutuhan pangan yang mungkin terjadi," ujarnya.
Baca juga: DPRD: Kementan bantu ratusan alat pertanian untuk petani Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Saya optimistis petani lokal dapat memenuhi kebutuhan tomat dan sayur-mayur lainnya untuk memasok sejumlah pasar di Ternate dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, karena sekitar 10 ribu tanaman tomat yang ditanam di beberapa titik sudah mulai panen," kata Kadis Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly di Ternate, Sabtu.
Dia menyatakan, saat ini, petani lokal seperti di kawasan Ternate Barat telah fokus mengembangkan tanaman hortikultura.
Oleh karena itu, kendati petani lokal belum bisa memenuhi ketersediaan kebutuhan pangan secara keseluruhan di Kota Ternate, tetapi mereka telah membantu memenuhi ketersediaan pasokan yang sebagian besar didatangkan dari Pulau Halmahera maupun Sulawesi bagian lain.
Baca juga: Wapres katakan Pemerintah terus tingkatkan kesejahteraan petani sawit
Dinas Pertanian sendiri saat ini fokus mengembangkan sejumlah kelompok tani yang aktif menanam tanaman hortikultura, terutama di kawasan Ternate Barat dan Pulau Ternate dan berdasarkan laporan kelompok tani yang aktif, mereka yang melakukan penanaman ini ada sekitar 20 kelompok tani.
Dinas Pertanian juga mendukung berbagai sarana infrastruktur bagi petani seperti membangun jalan tani dan irigasi sumur air dangkal di kawasan perkebunan untuk mewujudkan program pengembangan ekonomi kreatif.
Selain itu, untuk pembuatan jalan tani dan sumur air dangkal akan dikerjakan oleh kelompok tani di kawasan perkebunan guna dikembangkan menjadi tempat agrowisata baru dan pembangunan jalan tani ini untuk mengembangkan berbagai potensi perkebunan milik kelompok tani.
Baca juga: Teten Masduki sampaikan petani sawit senang peroleh nilai tambah minyak makan merah
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malut, Eko Iriyanto menyatakan, berdasarkan data statistik, untuk inflasi pangan Malut mencapai 5,2 persen, sehingga dibutuhkan kolaborasi dalam upaya mengantisipasi ketergantungan pangan dari daerah lain.
"Kami melihat, untuk kebutuhan pangan dan sayur-mayur khususnya di Kota Ternate sangat bergantung pada daerah lain seperti Sulawesi, Halmahera, dan Jawa, sehingga masyarakat harus terus diajak memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai kebutuhan pangan, demi mengantisipasi krisis kebutuhan pangan yang mungkin terjadi," ujarnya.
Baca juga: DPRD: Kementan bantu ratusan alat pertanian untuk petani Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022