Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX Ambon Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina berharap ada pembentukan Pos TNI Angkatan Laut baru di Provinsi Maluku agar pengamanan wilayah perairan setempat lebih optimal.
"Luas laut Provinsi Maluku mencapai 92,4 persen dari total luas wilayah Maluku, yakni 712.479 kilometer persegi sehingga dibutuhkan lebih banyak pos-pos pengamanan untuk TNI AL," kata Danlantamal Said Latuconsina dalam keterangannya di Ambon, Kamis.
Saat bertemu Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan Kemampuan dan Kerja Sama Pertahanan Kementerian Koordinator Polhukam Brigjen TNI Suparjo, Danlantamal menyatakan masalah pengamanan wilayah laut dan perairan melalui penambahan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) perlu dipikirkan mengingat letak Provinsi Maluku berbatasan dengan dua negara tetangga, yakni Timor Leste dan Australia.
Baca juga: KRI Dorang-874 memperkuat pengamanan wilayah laut Maluku
Kehadiran tim Kemenko Polhukam di Lantamal Ambon itu untuk membahas perihal tugas pemantauan isu strategis pelaksanaan sinkronisasi penataan gelar kekuatan TNI dengan pembangunan nasional di Provinsi Maluku.
Said yang didampingi Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Laut (P) Eka Prabawa dan para pejabat utamanya juga memaparkan tentang batas wilayah kerja dan alutsista yang ada di jajaran Lantamal Ambon, termasuk peningkatan status beberapa Posal menjadi Pangkalan TNI AL (Lanal) dan alokasi pasukan serta gelar operasional di jajaran Lantamal IX.
Saat ini Lantamal IX Ambon membawahi empat Lanal, yakni Lanal Tual dan Lanal Saumlaki di Provinsi Maluku, serta Lanal Morotai dan Lanal Ternate di Provinsi Maluku Utara, ditambah tiga Posal meliputi Posal Pulau Banda, Posal Buru dan Posal Bula.
Baca juga: Lantamal Ambon siapkan fasilitas dukung penyelenggaraan POPMAL IV, begini penjelasannya
Sedangkan untuk armada patroli, Lantamal Ambon diperkuat dua kapal perang (KRI), yakni KRI Kerapu-812 dan KRI Posepa-870, serta tiga kapal Angkatan Laut (KAL) meliputi KAL Panana, KAL Alkura, dan KAL Pulau Nustual.
Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan Kemampuan dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polhukam Brigjen TNI Suparjo mengapresiasi kebijakan pola pengamanan wilayah perairan di Provinsi Maluku yang terkenal kaya potensi sumber daya perikanan.
Suparjo juga menyampaikan apresiasi tinggi dari Menko Polhukam kepada jajaran TNI AL, khususnya atas kebijakan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yang turut mewujudkan penataan gelar kekuatan TNI dengan redislokasi satuan-satuan di jajaran TNI AL sehingga menjangkau daerah perbatasan wilayah NKRI.
"Setelah ini, kami akan menyampaikan saran dan masukan yang disampaikan Danlantamal IX beserta jajaran kepada kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Lantamal IX Ambon gandeng BKKBN gelar pelayanan KB gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Luas laut Provinsi Maluku mencapai 92,4 persen dari total luas wilayah Maluku, yakni 712.479 kilometer persegi sehingga dibutuhkan lebih banyak pos-pos pengamanan untuk TNI AL," kata Danlantamal Said Latuconsina dalam keterangannya di Ambon, Kamis.
Saat bertemu Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan Kemampuan dan Kerja Sama Pertahanan Kementerian Koordinator Polhukam Brigjen TNI Suparjo, Danlantamal menyatakan masalah pengamanan wilayah laut dan perairan melalui penambahan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) perlu dipikirkan mengingat letak Provinsi Maluku berbatasan dengan dua negara tetangga, yakni Timor Leste dan Australia.
Baca juga: KRI Dorang-874 memperkuat pengamanan wilayah laut Maluku
Kehadiran tim Kemenko Polhukam di Lantamal Ambon itu untuk membahas perihal tugas pemantauan isu strategis pelaksanaan sinkronisasi penataan gelar kekuatan TNI dengan pembangunan nasional di Provinsi Maluku.
Said yang didampingi Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Laut (P) Eka Prabawa dan para pejabat utamanya juga memaparkan tentang batas wilayah kerja dan alutsista yang ada di jajaran Lantamal Ambon, termasuk peningkatan status beberapa Posal menjadi Pangkalan TNI AL (Lanal) dan alokasi pasukan serta gelar operasional di jajaran Lantamal IX.
Saat ini Lantamal IX Ambon membawahi empat Lanal, yakni Lanal Tual dan Lanal Saumlaki di Provinsi Maluku, serta Lanal Morotai dan Lanal Ternate di Provinsi Maluku Utara, ditambah tiga Posal meliputi Posal Pulau Banda, Posal Buru dan Posal Bula.
Baca juga: Lantamal Ambon siapkan fasilitas dukung penyelenggaraan POPMAL IV, begini penjelasannya
Sedangkan untuk armada patroli, Lantamal Ambon diperkuat dua kapal perang (KRI), yakni KRI Kerapu-812 dan KRI Posepa-870, serta tiga kapal Angkatan Laut (KAL) meliputi KAL Panana, KAL Alkura, dan KAL Pulau Nustual.
Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan Kemampuan dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polhukam Brigjen TNI Suparjo mengapresiasi kebijakan pola pengamanan wilayah perairan di Provinsi Maluku yang terkenal kaya potensi sumber daya perikanan.
Suparjo juga menyampaikan apresiasi tinggi dari Menko Polhukam kepada jajaran TNI AL, khususnya atas kebijakan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yang turut mewujudkan penataan gelar kekuatan TNI dengan redislokasi satuan-satuan di jajaran TNI AL sehingga menjangkau daerah perbatasan wilayah NKRI.
"Setelah ini, kami akan menyampaikan saran dan masukan yang disampaikan Danlantamal IX beserta jajaran kepada kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Lantamal IX Ambon gandeng BKKBN gelar pelayanan KB gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022