Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), belum membuka aktivitas pelayaran antarpulau di Malut menyusul kondisi gelombang tinggi yang mencapai 3,5 meter.

"Berdasarkan laporan BMKG setempat, tinggi gelombang laut di perairan bagian utara dan selatan Pulau Halmahera mencapai 3,5 meter dan ini sangat membahayakan aktivitas pelayaran dari Ternate ke berbagai daerah antarpulau wilayah Malut," kata Plh Kepala KSOP Kelas II Ternate Noh Said saat dihubungi di Ternate, Minggu.

Kendati demikian, petugas KSOP hingga siang ini terus memantau kondisi baik di darat maupun laut dan kalau kondisi cuacanya masih buruk, maka aktivitas pelayaran tetap ditunda.

Penundaan ini lantaran imbauan BMKG yang tidak memungkinkan, untuk melakukan pelayaran atau beraktivitas di laut dan dilakukan sejak Sabtu (7/1/2023) malam.

Baca juga: KSOP Ternate kembali tunda aktivitas pelayaran di Malut akibat cuaca buruk


Dia menyebut KSOP menunda keberangkatan kapal-kapal yang akan melayari sejumlah kabupaten seperti Pulau Morotai, Halmahera Selatan, Halmahera Utara dan berbagai daerah lainnya di wilayah Malut, kecuali kapal Pelni.

Oleh karena itu, pihaknya telah mengeluarkan surat bernomor UM.003/1/19/KSOP.TTE-2023 yang diperuntukan bagi para pimpinan perusahaan pelayaran/nonpelayaran, para nakhoda kapal, para pemilik speedboat, kapal feri, Danpos KSOP Kelas II Ternate dan seluruh masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut untuk tidak melakukan aktivitas pelayaran, karena kondisi cuaca yang kurang baik.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa dan harta benda di laut, kapal yang ditunda keberangkatannya, di antaranya kapal perintis, feri, LCT, SPOB dan kapal-kapal rakyat dengan tujuan yang mengalami penundaan, yakni Dama, Daruba, Pulau Obi, Sanana, Batang Dua, Bitung dan Manado, hingga kondisi cuaca membaik dan menunggu informasi dari BMKG setempat.

Baca juga: KSOP Ternate berlakukan buka-tutup pelayaran akibat cuaca buruk

Sementara itu, Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Fahmi Bahdar ketika dikonfirmasi menyatakan, saat ini, kondisi gelombang laut di perairan Malut mencapai 2,5 hingga 3,5 meter dan kondisi ini sangat membahayakan aktivitas pelayaran, terutama pengguna kapal berukuran kecil.

Untuk itu, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang pengguna jasa laut untuk waspada bagi pengguna transportasi jenis longboat, speedboat, dan kapal kecil soal adanya potensi gelombang mencapai 3,5 meter di seluruh wilayah jalur pelayaran akibat cuaca buruk dan disertai angin kencang.


Baca juga: KSOP Ternate masih menutup aktivitas pelayaran antarpulau di Malut

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023