Gubernur Maluku Murad Ismail meminta Dinas Pariwisata Provinsi Maluku untuk menjadikan alat musik ukulele dan tari-tarian adat sebagai identitas Pariwisata Maluku pada peluncuran Kalender Pariwisata Maluku 2023.
"Kita punya ukulele dan tari-tarian yang jadi daya tarik, itu harus dijadikan identitas kita di Maluku, berikan warna berbeda bagi pariwisata di Indonesia," ujar Gubernur Murad Ismail di Ambon, Sabtu malam.
Menurut Gubernur Murad, Provinsi Maluku memiliki banyak tari-tarian khas yang sarat akan nilai-nilai budaya namun tari-tarian tersebut kurang dibalut dengan kostum yang dapat menjadi daya tarik.
"Tari-tarian kita bagus-bagus tapi kostumnya kurang mencolok, jadi dilihat biasa saja, kita harus mencontoh keseriusan provinsi lain dalam menggarap pariwisata melalui tari-tarian," ujar Murad.
Lebih lanjut ia menegaskan alat musik ukulele yang belakangan menjadi identitas Ambon sebagai kota musik dunia harus disebarluaskan hingga ke pelosok desa-desa di Provinsi Maluku.
Ukulele sendiri merupakan alat musik yang bentuknya mirip seperti gitar. Alat musik ini terbuat dari tempurung kelapa, kayu, dan senar. Berbeda dengan gitar, ukulele memiliki ukuran yang lebih kecil yakni sekitar 40 sampai 50 centimeter.
Menurut data Komunitas Moluccan Ukulele, saat ini terdapat sebanyak 1.500 pemain ukulele yang tersebar di Maluku termasuk anak - anak Maluku di Papua.
Sebelumnya pejabat Wali Kota Ambon Bodewin M Wattimena juga memberikan dukungan pencanangan hari ukulele di Maluku, sebagai upaya mendukung Ambon yang sudah ditetapkan sebagai kota musik dunia oleh UNESCO.
"Selaku pemerintah kami mendukung pencanangan hari ukulele, semoga musik ukulele akan terus menebarkan cinta dan damai dari Ambon dan Maluku," ujar Bodewin.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023