Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah provinsi Maluku akan mengembangkan Pulau Seram dan Pulau Buru sebagai kawasan lumbung pangan, khususnya dalam mewujudkan program swasembada beras di daerah ini.
"Potensi lahan untuk pengembangan lahan sawah di Pulau Buru dan Pulau Seram bisa mencapai 40.042 hektare, sedangkan yang baru dikembangkan hanya seluas 15.650 hektare," kata Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, potensi lahan produktif yang belum tergarap masih cukup luas itu menjadi target program pengembangan dan pencetakan sawah secara bertahap.
Dalam mendukung dan mewujudkan program lumbung pangan di Pulau Buru dan Pulau Seram, Pemprov Maluku juga telah mengembangkan areal irigasi seluas 19.120 hektare, sementara luas jaringan irigasi yang belum dikembangkan mencapai 25.580 hektare.
Menurut Ralahalu, dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kecukupan pangan di Maluku selain produksi beras, Pemprov Maluku juga akan meningkatkan produksi aneka pangan lokal berupa sagu, umbi-umbian, jagung dan hotong.
"Kita akan terus meningkatkan program diversifikasi pangan dan pembentukan cadangan pangan melalui pengembangan pulau pangan mandiri," katanya.
Program pulau pangan mandiri ini akan diimplementasikan melalui peningkatan produksi sumber pangan lokal berupa budidaya sagu, umbi-umbian, jagung dan hotong, pengembangan lumbung pangan di setiap pulau kecil, pembangunan kelembagaan kelompok tani dan nelayan di setiap desa hingga pembangunan infrastruktur pendukung sebagai akses pangan di setiap pulau kecil.
Diversifikasi pangan lokal di pulau-pulau lain ini dimaksudkan untuk mendukung persediaan pangan Maluku ke depan sesuai kondisi geografis wilayahnya, sedangkan Pulau Buru dan Seram yang memiliki lahan luas serta tingkat kesuburannya menjamin pelaksanaan program swasembada beras ke depannya bisa terwujud.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"Potensi lahan untuk pengembangan lahan sawah di Pulau Buru dan Pulau Seram bisa mencapai 40.042 hektare, sedangkan yang baru dikembangkan hanya seluas 15.650 hektare," kata Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, potensi lahan produktif yang belum tergarap masih cukup luas itu menjadi target program pengembangan dan pencetakan sawah secara bertahap.
Dalam mendukung dan mewujudkan program lumbung pangan di Pulau Buru dan Pulau Seram, Pemprov Maluku juga telah mengembangkan areal irigasi seluas 19.120 hektare, sementara luas jaringan irigasi yang belum dikembangkan mencapai 25.580 hektare.
Menurut Ralahalu, dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kecukupan pangan di Maluku selain produksi beras, Pemprov Maluku juga akan meningkatkan produksi aneka pangan lokal berupa sagu, umbi-umbian, jagung dan hotong.
"Kita akan terus meningkatkan program diversifikasi pangan dan pembentukan cadangan pangan melalui pengembangan pulau pangan mandiri," katanya.
Program pulau pangan mandiri ini akan diimplementasikan melalui peningkatan produksi sumber pangan lokal berupa budidaya sagu, umbi-umbian, jagung dan hotong, pengembangan lumbung pangan di setiap pulau kecil, pembangunan kelembagaan kelompok tani dan nelayan di setiap desa hingga pembangunan infrastruktur pendukung sebagai akses pangan di setiap pulau kecil.
Diversifikasi pangan lokal di pulau-pulau lain ini dimaksudkan untuk mendukung persediaan pangan Maluku ke depan sesuai kondisi geografis wilayahnya, sedangkan Pulau Buru dan Seram yang memiliki lahan luas serta tingkat kesuburannya menjamin pelaksanaan program swasembada beras ke depannya bisa terwujud.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011