Ambon, 28/4 (Antaranews Maluku) - Dinas Pertanian (Distan) Maluku menyatakan pembangunan bendungan Way Apu di kabupaten Buru mendukung program pemerintah provinsi (Pemprov) setempat untuk mewujudkan swasembada beras.
"Pembangunan bendungan Way Apu mendorong percepatan pengembangan sawah dalam skala besar, sekaligus meningkatkan produksi beras," kata Kadis Pertanian Maluku, Diana Padang, dikonfirmasi, Sabtu.
Dia mengemukakan, bendungan Way Apu yang diprogramkan rampung pembangunannya pada 2.022 itu mendukung program menanam dua kali setahun di areal seluas 7.607 hektare.
"Jadi bila ditanam dua kali mencapai 15.241 hektare dengan produksi rata - rata 4,7 ton beras, maka bisa memenuhi kebutuhan beras masyarakat Maluku sebanyak 1,8 juta jiwa," ujar Diana.
Distan Maluku pada 2017 menargetkan produksi beras sebanyak 151.005 ton, tetapi yang terealisasi baru 85.103 ton.
Kekurangan beras ini dipasok dari Makassar, Sulawesi Selatan maupun Surabaya, Jawa Timur.
"Kami pada 2018 menargetkan produksi beras sebanyak 131.005 ton, baik padi tanam maupun gogo," kata Diana.
Dia mengapresiasi program Gubernur dan Wagub Maluku,Said Assagaff - Zeth Sahuburua (2014 - 2019) sehingga pembangunan bendungan Way Apu masuk salah satu dari 11 program strategis nasional.
"Pulau Buru memang sudah diprogramkan menjadi lumbung pangan masa depan Maluku sehingga kehadiran bendungan Way Apu strategis bagi perluasan lahan pengembangansawah maupun produksi beras," tandas Diana.
Sebelumnya, Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu mengemukakan, mega proyek ini pembangunannya membutuhkan anggaran Rp2,1 triliun.
Mega proyek tersebut dibagi dua paket yaitu paket I yakni pembuatan jalan akses menuju bendungan serta bangunan pelengkap bendung dengan anggaran sebesar Rp1,1 triliun, sedangkan paket II untuk pembangunan bendungan dengan anggaran Rp1 triliun.
Bendungan Way Apu juga akan berfungsi sebagai `float control` (kontrol mengapung) untuk mencegah meluapnya air dan menggenangi dataran Way Apu saat musim penghujan.
"Saat musim hujan setiap tahun, dataran Way Apu yang dibagi empat kecamatan akan tergenang air, baik pemukiman maupun areal sawahnya, sehingga keberadaan bendungan ini dapat menjadi sarana kontrol suplai air," tegas Ismael.
Bendungan tersebut juga akan berfungsi sebagai penyedia air baku kepada masyarakat di dataran Way Apu karena mampu menyediakan air baku dengan volume 250 liter/detik, di samping menghasilkan energi listrik sebesar 6 Mega Watt (MW).