Ambon (Antara Maluku) - Prof DR Thomy Pentury terpilih menjadi Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon periode 2012-2017 melalui rapat senat luar biasa, di Ambon, Jumat.
Pemilihan yang dipimpin Ketua Senat Unpatti Ambon, Prof DR Bert Tetelepta itu menghasilkan perolehan angka dukungan 44 suara untuk Pentury, 20 suara untuk Prof Dr Tonny Donald Pariela MSi, dan 18 suara untuk DR Ir A Kastanya MS. Satu suara dinyatakan tidak sah.
Pemilihan Rektor Unpatti yang dihadiri Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Achmad Jazidie mewakili Mendiknas, Muhammad Nuh juga menunjukkan Thomy kembali dipercaya mengungguli dua kandidat lainnya saat pemilihan calon Rektor pada 10 Agustus 2011.
Saat itu, Thomy yang pada pemilihan Rektor berada di nomor urut dua berhasil meraih 18 suara, Tonny 17 suara dan Agus 12 suara.
Dengan demikian tergambar bahwa Mendiknas, Muhammad Nuh, yang berhalangan menghadiri pemilihan Rektor Unpatti Ambon karena kesibukan pascareshuffle Kabinet 19 Oktober 2011 memberikan hak suaranya ke Thomy.
Mendiknas memiliki hak suara 35 persen dalam pemilihan Rektor Unpatti Ambon.
Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Achmad Jazidie, menjelang pemilihan Rektor Unpatti Ambon mengingatkan, siapa pun yang terpilih harus didukung agar bisa mengerahkan Perguruan Tinggi (PT) negeri ini memiliki karakteristik yang komparatif dalam berkarya di Maluku, Indonesia hingga internasional.
Jadi motto Unpatti "Bina Mulia Kelautan" rasanya sesuai dengan karakteristik Maluku yang memiliki 1.340 buah pulau dengan 92,4 persen dari wilayahnya seluas 712.469,72 KM2 adalah laut.
Makanya, kata Achmad Jazidie, Unpatti Ambon perlu berbuat sesuatu yang berguna bagi Maluku maupun Indonesia dengan menelurkan formula profesional untuk mengelola potensi sumber daya hayati laut tersebut guna mensejahterakan masyarakat.
"Saatnya bersatu padu guna mewujudkan pola hidup orang Ambon yang memprioritaskan jalinan persaudaraan dibingkai budaya 'Pela dan Gandong" dengan tetap menjunjung tinggi intelektual dan profesional," tandasnya.
Ia juga mengingatkan program penelitian dan pengabdian masyarakat perlu dioptimalkan dengan memiliki keunggulan komparatif yang membandingkan Unpatti Ambon dengan PT, baik negeri maupun swasta di tanah air maupun luar negeri.
"Harus memiliki kekhususan agar orang yang berminat menekuni sesuatu Iptek, langsung menunjuk Unpatti Ambon sebagai tempatnya karena memang tempatnya," kata Achmad Jazidie.
Thomy Pentury mencalonkan diri menjadi Rektor dengan visi "Unpatti Ambon Menjadi Universitas Yang Unggul dan Berkarakter Untuk Kebanggaan Daerah dan Bangsa".
Sedangkan misinya mewujudkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu dan relevan dengan pembangunan nasional, meningkatkan efisiensi internal dan tata kelola yang akuntabel menuju penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan meningkatkan keterjangkauan, kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan di Unpatti.
Selain itu mendorong Unpatti mencapai posisi dan peran terbaik secara nasional dan internasional serta menciptakan atmosfir akademik yang berkualitas dan kondusif.
Thomy menghaturkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan berbagai komponen bangsa, terutama senat Unpatti Ambon sehingga bisa terpilih menjadi Rektor.
"Ini tanggung jawab yang tidak ringan, makanya dukungan dari semua pihak diharapkan agar Unpatti Ambon bisa diarahkan sesuai visi dan misi dengan pendekatan profesional, ujarnya.
Prof Bert Tetelepta mengakhiri masa jabatan Rektor Unpatti Ambon periode keduanya pada 15 Januari 2012.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
Pemilihan yang dipimpin Ketua Senat Unpatti Ambon, Prof DR Bert Tetelepta itu menghasilkan perolehan angka dukungan 44 suara untuk Pentury, 20 suara untuk Prof Dr Tonny Donald Pariela MSi, dan 18 suara untuk DR Ir A Kastanya MS. Satu suara dinyatakan tidak sah.
Pemilihan Rektor Unpatti yang dihadiri Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Achmad Jazidie mewakili Mendiknas, Muhammad Nuh juga menunjukkan Thomy kembali dipercaya mengungguli dua kandidat lainnya saat pemilihan calon Rektor pada 10 Agustus 2011.
Saat itu, Thomy yang pada pemilihan Rektor berada di nomor urut dua berhasil meraih 18 suara, Tonny 17 suara dan Agus 12 suara.
Dengan demikian tergambar bahwa Mendiknas, Muhammad Nuh, yang berhalangan menghadiri pemilihan Rektor Unpatti Ambon karena kesibukan pascareshuffle Kabinet 19 Oktober 2011 memberikan hak suaranya ke Thomy.
Mendiknas memiliki hak suara 35 persen dalam pemilihan Rektor Unpatti Ambon.
Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Achmad Jazidie, menjelang pemilihan Rektor Unpatti Ambon mengingatkan, siapa pun yang terpilih harus didukung agar bisa mengerahkan Perguruan Tinggi (PT) negeri ini memiliki karakteristik yang komparatif dalam berkarya di Maluku, Indonesia hingga internasional.
Jadi motto Unpatti "Bina Mulia Kelautan" rasanya sesuai dengan karakteristik Maluku yang memiliki 1.340 buah pulau dengan 92,4 persen dari wilayahnya seluas 712.469,72 KM2 adalah laut.
Makanya, kata Achmad Jazidie, Unpatti Ambon perlu berbuat sesuatu yang berguna bagi Maluku maupun Indonesia dengan menelurkan formula profesional untuk mengelola potensi sumber daya hayati laut tersebut guna mensejahterakan masyarakat.
"Saatnya bersatu padu guna mewujudkan pola hidup orang Ambon yang memprioritaskan jalinan persaudaraan dibingkai budaya 'Pela dan Gandong" dengan tetap menjunjung tinggi intelektual dan profesional," tandasnya.
Ia juga mengingatkan program penelitian dan pengabdian masyarakat perlu dioptimalkan dengan memiliki keunggulan komparatif yang membandingkan Unpatti Ambon dengan PT, baik negeri maupun swasta di tanah air maupun luar negeri.
"Harus memiliki kekhususan agar orang yang berminat menekuni sesuatu Iptek, langsung menunjuk Unpatti Ambon sebagai tempatnya karena memang tempatnya," kata Achmad Jazidie.
Thomy Pentury mencalonkan diri menjadi Rektor dengan visi "Unpatti Ambon Menjadi Universitas Yang Unggul dan Berkarakter Untuk Kebanggaan Daerah dan Bangsa".
Sedangkan misinya mewujudkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu dan relevan dengan pembangunan nasional, meningkatkan efisiensi internal dan tata kelola yang akuntabel menuju penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan meningkatkan keterjangkauan, kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan di Unpatti.
Selain itu mendorong Unpatti mencapai posisi dan peran terbaik secara nasional dan internasional serta menciptakan atmosfir akademik yang berkualitas dan kondusif.
Thomy menghaturkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan berbagai komponen bangsa, terutama senat Unpatti Ambon sehingga bisa terpilih menjadi Rektor.
"Ini tanggung jawab yang tidak ringan, makanya dukungan dari semua pihak diharapkan agar Unpatti Ambon bisa diarahkan sesuai visi dan misi dengan pendekatan profesional, ujarnya.
Prof Bert Tetelepta mengakhiri masa jabatan Rektor Unpatti Ambon periode keduanya pada 15 Januari 2012.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011