Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon mendukung Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease melakukan razia preman di Ibu Kota Provinsi Maluku itu.
"Kami mendukung upaya kepolisian dalam merazia preman di kota ini pasca peristiwa kriminal yang dilakukan sejumlah preman asal Ambon di Jakarta beberapa waktu lalu," kata Wakil Wali Kota Ambon, Sam Latuconsina, di Ambon, Selasa.
Menurutnya, Ambon merupakan kota yang rawan imbas gangguan keamanan, sehingga pengamanan yang dilakukan TNI/Polri untuk razia premanisme di Kota Ambon harus diapresiasi baik.
"Langkah ini merupakan upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di kota ini, sehingga harus diberikan apresasi positif" katanya.
Latuconsina mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk mengamankan kondisi Kota Ambon menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional pada Juni 2012.
"Jelang even nasional kita harus menciptakan kondisi kemananan yang aman, nyaman dan damai, walaupun ketahanan warga kota terhadap konflik semakin baik, tetapi harus tetap dijaga," ujarnya.
Diakuinya, keamanan dan kedamaian merupakan modal dasar untuk membangun Kota Ambon kedepan sehingga bisa lebih baik lagi.
"Harapan saya, ada atau tidak ada MTQ, Ambon harus aman dan damai, karena itu merupakan kebutuhan dan modal dasar untuk membangun kota ini," katanya.
Ia menambahkan, masyarakat yang berdomisili di kota Ambon sangat majemuk, berasal dari berbagai latar berlakang suku dan agama di Maluku maupun dari luar daerah.
"Karena itu warga kota harus selalu waspada dan tidak boleh terpengaruh oleh gangguan keamanan yang terjadi di wilayah lain. Setiap pergerakan harus diantisipasi, karena keamanan menjadi modal yang berharga dalam melaksanakan pembangunan," tandas Sam Latuconsina.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Kami mendukung upaya kepolisian dalam merazia preman di kota ini pasca peristiwa kriminal yang dilakukan sejumlah preman asal Ambon di Jakarta beberapa waktu lalu," kata Wakil Wali Kota Ambon, Sam Latuconsina, di Ambon, Selasa.
Menurutnya, Ambon merupakan kota yang rawan imbas gangguan keamanan, sehingga pengamanan yang dilakukan TNI/Polri untuk razia premanisme di Kota Ambon harus diapresiasi baik.
"Langkah ini merupakan upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di kota ini, sehingga harus diberikan apresasi positif" katanya.
Latuconsina mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk mengamankan kondisi Kota Ambon menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional pada Juni 2012.
"Jelang even nasional kita harus menciptakan kondisi kemananan yang aman, nyaman dan damai, walaupun ketahanan warga kota terhadap konflik semakin baik, tetapi harus tetap dijaga," ujarnya.
Diakuinya, keamanan dan kedamaian merupakan modal dasar untuk membangun Kota Ambon kedepan sehingga bisa lebih baik lagi.
"Harapan saya, ada atau tidak ada MTQ, Ambon harus aman dan damai, karena itu merupakan kebutuhan dan modal dasar untuk membangun kota ini," katanya.
Ia menambahkan, masyarakat yang berdomisili di kota Ambon sangat majemuk, berasal dari berbagai latar berlakang suku dan agama di Maluku maupun dari luar daerah.
"Karena itu warga kota harus selalu waspada dan tidak boleh terpengaruh oleh gangguan keamanan yang terjadi di wilayah lain. Setiap pergerakan harus diantisipasi, karena keamanan menjadi modal yang berharga dalam melaksanakan pembangunan," tandas Sam Latuconsina.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012