Karantina Pertanian Ternate, Maluku Utara (Malut) mengamankan seekor Nuri Kepala Hitam (Lorius loris), termasuk satwa dilindungi, yang ditemukan petugas di Kapal Motor Labobar rute Sorong, Provinsi Papua Barat-Ternate.

"Sebelumnya kami tahan dan amankan burung ini dan telah kami lakukan tindakan karantina, tidak ditemukan hama penyakit. Serah terima ini kita lakukan untuk dapat ditindaklanjuti oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) sehingga dapat dilepasliarkan ke habitat asalnya," kata Kepala Karantina Pertanian Ternate Tasrif dihubungi di Ternate, Rabu.

Ia menjelaskan pejabat karantina hewan menemukan media pembawa (MP) satwa burung tersebut dalam keadaan liar, dalam kardus yang tidak disertai dokumen kelengkapan sehingga dilakukan tindakan penahanan.

Baca juga: Karantina Pertanian Ternate dorong penguatan tata kelola kebandaraan

Setelah penahanan, katanya, dilakukan tindak lanjut dengan pembinaan terhadap pembawa dengan surat pernyataan tertulis untuk tidak mengulangi perbuatan melalulintaskan satwa tanpa dokumen yang sah. Pejabat karantina pun melakukan tindakan karantina pemeriksaan dan pengamatan.

Tindakan karantina pemeriksaan ini berupa pemeriksaan dan dilanjutkan pengamatan dengan hasil dinyatakan bahwa Nuri Kepala Hitam tersebut tidak ditemukan hama penyakit hewan karantina (HPHK) maka selanjutnya dilakukan serah terima kepada BKSDA Maluku Utara secara langsung oleh Kepala Karantina Pertanian Ternate Tasrif.

Kegiatan serah terima ini bentuk koordinasi dan sinergi dengan BKSDA dalam mendukung perlindungan tanaman dan satwa liar sesuai dengan undang-undang yang berlaku serta upaya menjaga Maluku Utara dari ancaman hama penyakit.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Seksi Konservasi Wilayah I Ternate saat ini tengah melakukan rehabilitasi beberapa ekor satwa yang dilindungi dari hasil sitaan.

Baca juga: Karantina Pertanian amankan satwa jenis nuri merah Ambon

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Maluku Wilayah 1 Ternate Abas Urasan mengatakan terdapat lima ekor Kakatua Putih, dua ekor Nuri Ternate dan satu ekor Nuri Bayan menjalani konservasi.

"Burung ini sudah lama juga kita tampung di kandang ini hasil penyerahan dari masyarakat. Sejauh ini, Tahun 2023 belum ada yang kita temukan dalam jumlah besar untuk diproses," kata dia.

Ia menjelaskan beberapa ekor burung tersebut jika nanti sudah sehat bakal dilepaskan ke alam bebas.

"Sudah ada beberapa seperti Nuri itu sudah sehat, sudah bisa dilepaskan, sementara Kakatua dan Bayan dalam waktu tidak terlalu lama kita akan melepaskan ke habitat," ujar Abas.


Baca juga: Balai Karantina Pertanian Ternate musnahkan unggas rentan flu burung
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023