Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merangkul jajaran Bawaslu daerah yang memiliki latar belakang tokoh adat dalam menangani kawasan rawan konflik dalam segala tahapan Pemilu 2024.
 
Hal ini disampaikan Lolly Suhenty di sela-sela acara 'Media Gathering Bawaslu 2023' di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.
 
"Tidak sedikit teman-teman Bawaslu yang terpilih memiliki latar belakang tokoh masyarakat adat. Kenapa ini dilakukan? Ini antisipasi sebagai tindakan pencegahan Bawaslu," ujar Lolly kepada awak media.

Baca juga: Bawaslu Maluku minta bacaleg pasang spanduk tak ganggu estetika kota
 
Ia mengungkapkan bahwa penunjukan jajaran anggota yang berlatar belakang tokoh adat ini diterapkan Bawaslu pada beberapa wilayah di Papua yang masyarakat dan budayanya masih kental dengan figur masyarakat.
 
Menurut dia, suara dari tokoh adat sangat didengarkan oleh penduduk setempat. Inilah yang membuat Bawaslu masuk ke wilayah Papua melalui kearifan lokal.
 
"Sejauh ini situasinya masih sangat baik. Mudah-mudahan tidak ada gejolak yang berarti," katanya.
 
Adapun para tokoh adat yang telah terpilih itu berperan dalam meredam gejolak di daerahnya. Apabila terjadi konflik antarsuku di daerah itu, maka potensi keamanan menjadi rentan dan menimbulkan masalah pada distribusi logistik pemilu.

Baca juga: Bawaslu Maluku tetapkan dua anggota komisioner baru periode 2023-2028
 
Untuk itu, Bawaslu juga perlu menggandeng pemangku kepentingan lainnya seperti TNI dan Polri guna memastikan tidak ada hambatan distribusi logistik ke daerah rawan konflik.
 
"Memang kalau mengandalkan anggaran Bawaslu susah sekali menembusnya," ucap Lolly.
 
Dia juga mengaku Bawaslu tidak memiliki kemampuan mendistribusikan logistik ke wilayah pegunungan Papua. Maka, penting kerja sama lintas Kementerian/Lembaga (K/L) dilakukan.
 
"Dalam pengawasan itu, secara teknis kami mempunyai kemudahan, keleluasaan karena kerja sama ini," pungkasnya.


 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bawaslu rangkul tokoh adat tangani daerah rawan konflik di Pemilu 2024

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023